Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok M Yusuf, Pilot Smart Air Selamat Berkat Buat Tanda SOS, Berusia 29 Tahun Lulusan STPI

Pilot Smart Air yang jatuh di Kaltara, M Yusuf selamat berkat membuat tanda SOS dengan membuat kepulan asap di lokasi kecelakaan. Ini sosoknya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Sosok M Yusuf, Pilot Smart Air Selamat Berkat Buat Tanda SOS, Berusia 29 Tahun Lulusan STPI
Kolase Tribunnews.com
Pilot Smart Air yang jatuh di Kalimantan Utara, M Yusuf selamat berkat membuat tanda SOS dengan membuat kepulan asap di lokasi kecelakaan. Ini sosoknya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pilot pesawat Pilatus Smart Aviation type PC6 PK-SNE bernama M Yusuf (29) ditemukan selamat, Minggu (10/3/2024).

M Yusuf selamat setelah pesawat yang diawakinya jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024).

Sementara rekannya yang merupakan seorang teknisi, Deni Sobali meninggal dunia.

Dikutip dari TribunKaltara.com, M Yusuf sempat membuat tanda meminta pertolongan (SOS) dengan membuat kepulan asap di lokasi jatuhnya pesawat.

Tanda tersebut sempat dilihat oleh tim yang menyusur lokasi menaiki pesawat Pilatus Smart PK SND, satu jam sebelum waktu pencarian berakhir.

Lantas, siapa M Yusuf? Inilah sosok M Yusuf, pilot Smart Air yang selamat, dirangkum dari berbagai sumber:

M Yusuf memiliki nama panjang Muhammad Yusuf Yusandika Kantohe.

Berita Rekomendasi

Saat ini, M Yusuf berusia 29 tahun.

Mengutip dari akun LinkedIn-nya, M Yusuf merupakan pilot lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) tahun 2016.

Selain itu, M Yusuf tercatat sebagai warga Bekasi Selatan, Jawa Barat.

M Yusuf memiliki akun Instagram yang di dalam bio Instagram-nya tertulis doa tawakal yang biasa diucapkan ketika seseorang sedang dilanda cemas, khawatir, dan sedang menghadapi sebuah masalah.

Selain itu, tertulis juga siapa yang kini mengoperasikan Instagram M Yusuf.

"HasbunaAllah wani’mal wakiil
On managed by mamim," tulis keterangan tersebut.

Sementara itu, dari unggahannya di Instagram yang sempat di-capture, M Yusuf diketahui merupakan seorang penerbang yang memiliki kemampuan dalam menerbangkan pesawat tipe perintis, salah satunya Pilatus.

Bahkan di unggahan terakhirnya, Yusuf menerbangkan pesawat Pilatus milik PT Smart Aviation di wilayah pedalaman Kalimantan.

Dalam unggahan itu, ia menyertakan caption dalam diartikan dalam Bahasa Indonesia yakni sendirian.

Unggahan tersebut lantas banyak dibanjiri komentar oleh warganet yang mendoakan keselamatan sang pilot.

Selain itu, ia juga kerap terbang bersama Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Yansen Tipa Padan.

Dalam sebuah video yang diunggah satu staf Yansen Tipa Padan bernama Agus Salim, terlihat M Yusuf sedang mengemudikan pesawat Smart Aviation.

Sementara di belakang M Yusuf, ada Yansen Tipa Padan dan sang istri, bersama tiga penumpang lainnya.

"Mohon maaf Mas Pilot gak nawarin kue donat dan pukis," tulis Agus Salim dalam unggahan bertanggal 22 Desember 2023 itu.

M Yusuf juga disebut sebagai pilot berpengalaman dan memiliki 700 lebih jam terbang di Kalimantan.

Distrik Manager Smart Air Tarakan, Nasrul mengungkapkan, M Yusuf sudah lebih hampir setahun sudah bolak balik di Kalimantan Utara.

Khususnya rute menuju Tarakan-Binuang-Malinau sebab home base pesawat PK SNE disiagakan di Hanggar Malinau.

Dengan memiliki pengalaman bolak-balik di tiga rute Kalimantan Utara, kata Nasrul, pilot sudah berpengalaman menguasai medan.

"Khusus masuk ke Binuang sendiri sudah 300 jam artinya sekitar hampir satu tahunan lebih dan sudah termasuk familiar mengenal wilayah Binuang."

"Intinya pilotnya sangat menguasai situasi di sana," tegasnya, dikutip dari TribunKaltara.com.

Selamat Berkat Tanda SOS

Kini, M Yusuf berhasil selamat berkat tanda SOS yang dibuatnya di lokasi jatuhnya pesawat Smart Air sehingga penyelamatan bisa dengan cepat dilakukan.

"Kami meyakini ada tanda-tanda baik, saat lokasi ditemukan. Di sana ada api dan ada asap terlihat. Kalau dihitung waktu, tidak mungkin itu api dari kecelakaan. Pasti dibuat oleh kru yang selamat," ujar Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun, Minggu (10/32024) dikutip dari TribunKaltara.com.

Tanda tersebut dilihat oleh seorang kru Smart Air sekaligus kolega M Yusuf yang ikut dalam tim pencarian.

Dalam rapat pembahasan pada Sabtu (9/3/2024) sore, kesaksian tersebut dipaparkan dalam rapat bersama tim darurat.

"Kami meyakini itu (api) dibuat. Bisa jadi tanda untuk meminta pertolongan yang dibuat kru selamat," kata seorang kru Smart Air dalam pertemuan tersebut.


Korban kru pesawat jatuh telah dievakuasi tim penolong dari lokasi kejadian ke Kota Tarakan, Minggu (10/3/2024). Satu kru ditemukan selamat dan satu lagi meninggal dunia.
Korban kru pesawat jatuh telah dievakuasi tim penolong dari lokasi kejadian ke Kota Tarakan, Minggu (10/3/2024). Satu kru ditemukan selamat dan satu lagi meninggal dunia. (TRIBUNKALTARA.COM / HO-Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun)

Setelah dikaji tim gabungan, Letkol inf Alisun meminta tim penolong untuk kembali ke lokasi sejam sebelum waktu terbang berakhir.

Ia memutuskan untuk dropping perbekalan dan menerjunkan tim pertolongan pertama di lokasi.

Saat itu, tim belum bisa memberikan keterangan resmi untuk menjaga kondisi batin keluarga korban.

Alhasil, Minggu sore, para korban berhasil dievakuasi dari lokasi ke Tarakan.

"Alhamdulillah, kedua korban telah dievakuasi menggunakan Heli Caracal. Kondisi korban, satu selamat dan satu lagi meninggal dunia," ujarnya.

Kronologi Pesawat Smart Air Jatuh

Sebelum ditemukan jatuh, pesawat Smart Air dengan kode registrasi PK-SNE sempat hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) siang.

Pesawat mulai lepas landas dari tarakan pukul 08.25 Wita dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 Wita.

Pesawat memuat 583 kg sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kaltara yang diperuntukkan sebagian kebutuhan warga perbatasan RI-Malaysia itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Kesaksian Tim Penolong Malinau Temukan Kru Pesawat Jatuh, Satu Korban Selamat Berkat Tanda SOS

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunKaltara.com/Mohamad Supri/Andi Pausiah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas