Teknisi Pesawat Smart Air Meninggal, Perusahaan Upayakan Asuransi Jiwa, Tinggalkan Istri dan 2 Anak
Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Deni Sobali (34) di Kabupaten Pangandaran, Senin (11/3/2024). Deni meninggalkan istri dan dua anak.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Insiden jatuhnya pesawat Smart Air di Nunukan, Kalimantan Utara mengakibatkan teknisi pesawat, Deni S (27) meninggal.
Deni S ditemukan meninggal di tengah hutan saat tim SAR gabungan melakukan evakuasi pada Minggu (10/3/2024).
Sementara pilot Smart Air yang bernama M Yusuf (29) ditemukan dalam keadaan selamat.
Jenazah Deni diterbangkan dari Tarakan ke Jakarta kemudian diantar menggunakan ambulans ke rumah duka di Pangandaran, Jawa Barat, Senin (11/3/2024).
Keluarga, kerabat, dan tetangga menyambut kedatangan jenazah dengan penuh duka dan isak tangis.
Ratusan warga kemudian mengantarkan jenazah Deni S ke TPU terdekat.
Mertua Deni S, Atang Aripin (52) mengatakan pihak keluarga telah ikhlas Deni meninggal saat bekerja.
Ia menambahkan, almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak.
"Kalau anaknya, Hafizh Kahfi L Azab berusia 10 tahun dan Muhamad Dwicakra Alfatih yang baru berusia empat tahun," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Sementara itu, CEO Smart Aviation, Pongky Majaya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Deni.
Pongky ikut mengantarkan jenazah ke pemakaman dan menemui keluarga korban.
Baca juga: Data Recorder Penerbangan Diserahkan ke KNKT, Operasi SAR Pesawat Smart Aviation Selesai
"Kami merasa sangat kehilangan. Dia bekerja kurang lebih selama tiga sampai empat tahun," jelasnya.
Ia menyatakan umur pesawat yang jatuh belum sampai dua tahun dan sudah dinyatakan serviceable.
Meski penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki, Pongky menduga cuaca menjadi faktor utama.