3 Kejanggalan Kasus Kematian Santri di Ponpes Jambi, Dokter Klinik Diduga Buat Keterangan Palsu
Terungkap sejumlah kejanggalan kasus tewasnya santri di Jambi. Tim kuasa hukum dari Hotman Paris meminta polisi segera mengungkap kasus ini.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya seorang santri bernama Airul Harahap (13) di Kabupaten Tebo, Jambi hingga kini belum terungkap meski sudah dilaporkan sejak 4 bulan lalu.
Bahkan ayah korban rela ke Jakarta untuk mengadukan kasus ini ke pengacara kondang, Hotman Paris.
Tim kuasa hukum yang diutus Hotman Paris telah dibentuk untuk mengungkap kasus yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin.
Kuasa hukum korban, Refki Septino menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.
Awalnya, korban dinyatakan pihak ponpes meninggal akibat tersetrum listrik.
Namun, berdasarkan hasil autopsi korban tewas karena patah tulang di sebagian tubuh.
Meski sudah ada 47 saksi yang diperiksa, tapi belum ada penetapan tersangka.
"Kenapa peristiwa ini tidak dapat terungkap, ada apa," ungkap Refki, Minggu (17/3/2024), dikutip dari TribunJambi.com.
Selain itu, keterangan dari dokter klinik Rimbo Medical Center yang menyatakan korban tewas tersetrum listrik perlu diselidiki.
"Ini apakah hasil dari pemeriksaan secara medis atau hanya keterangan dari saksi yang mengantarkan korban ke klinik, ini jadi pertanyaan."
"Dari keterangan polisi di media, dokter klinik sudah dimintai keterangan. Ini yang sampai saat ini yang menjadi tanda tanya besar, kenapa peristiwa ini sangat sulit di ungkap," lanjutnya.
Baca juga: Disebut Tersengat Listrik Hasil Autopsi Santri di Tebo Tewas Karena Pendarahan Otak, Sempat Dianiaya
Refki juga meminta polisi menyelidiki rekaman CCTV yang menunjukkan korban dalam kondisi sehat saat naik dari lantai dasar menuju lantai atas.
Diketahui, korban meninggal di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin, pada Selasa 14 November 2023.
"Dalam waktu beberapa menit saja, secara tiba-tiba langsung korban digotong kembali ke lantai dasar. Artinya di atas itu ramai orang, kalau kita lihat dari CCTV yang menyebar," ucapnya.