Wardatun Tewas Diduga Dibunuh, Anaknya Berusia 2,5 Tahun Jadi Satu-satunya Saksi Kunci
Sang bayi yang baru berusia 2,5 tahun berinisial NZ disebut menjadi saksi kunci dalam kasus ini.
Editor: Dewi Agustina
![Wardatun Tewas Diduga Dibunuh, Anaknya Berusia 2,5 Tahun Jadi Satu-satunya Saksi Kunci](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/misteri-kematian-wardatun-mahfud-suami-gresik.jpg)
Dokter Titik menyampaikan, pemeriksaan anak-anak memang tidak mudah.
Tak hanya saat penyelidikan dan penyidikan, pihaknya juga akan mendampingi saat persidangan.
"Jadi kami akan dampingi terus sampai anak ini bisa beradaptasi dan menyembuhkan dirinya sendiri dari trauma ini. Apabila nanti di persidangan juga harus dalam pendampingan kami," ungkapnya.
Diketahui, Mahfud (42) ayah NZ atau suami korban, saat kejadian mengaku sedang tidur di ruang tamu dan baru bangun sekitar pukul 05.00 WIB.
![Kematian Wardatun Toyyibah (28), warga Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur masih meninggalkan teka-teki. Datun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh suaminya di dalam kamar, Sabtu (16/3/2024) dinihari. Foto Wardatun, bayinya berusia 2,5 tahun dan sang suami, Mahfud.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/misteri-kematian-wardatun-mahfud-suami-gresik.jpg)
Pengakuannya kepada polisi, ia tidak mengetahui apa-apa, hanya pertama melihat istrinya di dalam kamar tidur dalam posisi tengkurap dengan sejumlah luka.
Awalnya, Mahfud mengira istrinya bunuh diri.
Kemudian tahu ada uang yang hilang dengan jumlah besar, dia menduga istrinya menjadi korban perampokan.
Mahfud juga mengaku tidak tahu sama sekali ciri-ciri pelaku yang tega menghabisi nyawa istrinya itu.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, dari pemeriksaan dokter forensik RSUD Ibnu Sina, pada tubuh Wardatun Thoyyibah terdapat 4 tusukan benda tajam.
Baca juga: Disebut Tersengat Listrik Hasil Autopsi Santri di Tebo Tewas Karena Pendarahan Otak, Sempat Dianiaya
Masing-masing dua tusukan pada leher depan dan masing-masing satu tusukan di leher belakang dan dada.
"Dari hasil keterangan dokter, yang mematikan adalah tusukan di dada, karena tembus ke jantung akibat terkena tusukan pisau," ungkap AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Luka yang diderita korban di leher bagian depan, satu di leher bagian belakang dan satu luka tusuk di dada sampai tembus ke ulu hati.
Jasad Datun tiba di rumah duka pada siang hari dari RSUD Ibnu Sina.
Jasadnya dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.