Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Banjir di Demak, 3 Kali Keluarkan Tanggap Darurat, BPBD Singgung Kerusakan Alam di Hulu

Inilah kabar terbaru soal banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Update Banjir di Demak, 3 Kali Keluarkan Tanggap Darurat, BPBD Singgung Kerusakan Alam di Hulu
AFP/AKROM HAZAMI
Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) menaiki perahu yang menggembung melewati banjir akibat hujan lebat dan jebolnya sungai di Demak, Jawa Tengah pada 11 Februari 2024.-- Hingga Rabu (20/3/2024), banjir di Demak terus meluas dan ketinggiannya telah mencapai tiga meter. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal banjir yang terjadi ke Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Hingga Rabu (20/3/2024), banjir terus meluas dan ketinggiannya telah mencapai tiga meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan banjir kali ini lebih parah dibanding dengan banjir pada 1992 lalu.

"Ini yang paling parah, kalau 1992 walaupun saya juga ngungsi tapi tidak separah ini," ujarnya.

Ia mengatakan, terkait banjir tahun ini, sudah dikeluarkan tiga kali status tanggap darurat.

"Ini nggak ada di Indonesia, sampai kita tiga kali mengeluarkan tanggap darurat," bebernya.

Selain itu, Agus menuturkan, banjir diperparah dengan jebolnya tujuh tanggul di Jawa Tengah.

BERITA REKOMENDASI

Ia menambahkan, banjir juga disebabkan kerusakan lingkungan di daerah atas, seperti Ungaran, Boyolali, hingga Salatiga.

"Demak ini unik, tidak ada hujan tidak ada angin, banjir. Mestinya kami ini mendapatkan perlakuan yang baik ketika daerah hulunya baik,"

"Ini kan kerusakan alam yang ada di atas, alih fungsi lahan dan sebagainya ini kan mengakibatkan sungai kita rusak," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Ia melanjutnya, pengontrolan lingkungan bisa berdampak pada apa yang terjadi di wilayah bawah.

Baca juga: Update Banjir di Demak, Ratusan Sekolah Terdampak hingga Jadwal Penutupan Tanggul yang Jebol

"DAS kita rusak, kalau sungai itukan menerima akibatnya saja, dampak dari penebangan hutan di atas,"


"Pembuatan villa-villa hotel-hotel yang ada di atas itu kan juga dampaknya ke tempat kita," ungkapnya.

Hingga Rabu (20/3/2024) sore, diketahui banjir telah menggenangi 13 kecamatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas