Update Banjir di Demak, 3 Kali Keluarkan Tanggap Darurat, BPBD Singgung Kerusakan Alam di Hulu
Inilah kabar terbaru soal banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal banjir yang terjadi ke Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Hingga Rabu (20/3/2024), banjir terus meluas dan ketinggiannya telah mencapai tiga meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan banjir kali ini lebih parah dibanding dengan banjir pada 1992 lalu.
"Ini yang paling parah, kalau 1992 walaupun saya juga ngungsi tapi tidak separah ini," ujarnya.
Ia mengatakan, terkait banjir tahun ini, sudah dikeluarkan tiga kali status tanggap darurat.
"Ini nggak ada di Indonesia, sampai kita tiga kali mengeluarkan tanggap darurat," bebernya.
Selain itu, Agus menuturkan, banjir diperparah dengan jebolnya tujuh tanggul di Jawa Tengah.
Ia menambahkan, banjir juga disebabkan kerusakan lingkungan di daerah atas, seperti Ungaran, Boyolali, hingga Salatiga.
"Demak ini unik, tidak ada hujan tidak ada angin, banjir. Mestinya kami ini mendapatkan perlakuan yang baik ketika daerah hulunya baik,"
"Ini kan kerusakan alam yang ada di atas, alih fungsi lahan dan sebagainya ini kan mengakibatkan sungai kita rusak," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia melanjutnya, pengontrolan lingkungan bisa berdampak pada apa yang terjadi di wilayah bawah.
Baca juga: Update Banjir di Demak, Ratusan Sekolah Terdampak hingga Jadwal Penutupan Tanggul yang Jebol
"DAS kita rusak, kalau sungai itukan menerima akibatnya saja, dampak dari penebangan hutan di atas,"
"Pembuatan villa-villa hotel-hotel yang ada di atas itu kan juga dampaknya ke tempat kita," ungkapnya.
Hingga Rabu (20/3/2024) sore, diketahui banjir telah menggenangi 13 kecamatan.