Kronologi Istri Polisi Vs Debt Collector: Ada 12 Orang Kepung Kendaraan, Mereka Rampas Kunci mobil
Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi belakang.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Istri oknum anggota kepolisian berinisial Aiptu FN yang diduga melakukan serangan terhadap dua karyawan penagih atau debt collector ungkap kronologi berbeda.
Pernyataan ini disampaikan sang istri kepada Kuasa hukum Aiptu FN, Rizal Syamsul SH yang mengungkapkan istri Aiptu FN tersebut telah melaporkan balik debt collector ke Polda Sumsel.
Rizal Syamsul mengatakan, kelompok debt collector yang terlibat di lokasi kejadian dilaporkan istri Aiptu FN dengan tiga delik berbeda.
Rizal kemudian mengungkapkan apa yang disampaikan Desrummiaty (43) istri Aiptu FN, kepada dirinya.
Menurut Desrummiaty, suaminya sampai mengeluarkan senjata api dan senjata tajam dikarenakan mendapat kekerasan dari debt collector yang ingin merampas STNK mobil mereka.
Ia mengungkapkan, aksi kekerasan ini terjadi di depan anak-anaknya yang sedang berada di dalam mobil sehingga membuat mereka merasa trauma.
"Anak klien saya trauma karena peristiwa itu," ujar Kuasa hukum Aiptu FN, Rizal Syamsul SH, Minggu (24/3/2024).
Desrummiaty mengungkapkan, kejadian itu berawal saat ada dua orang yang mendekat yang seolah-olah kenal.
Namun tak dihiraukan oleh Aiptu FN dan istri.
"Klien saya tidak menghiraukan mereka, mereka lantas masuk ke dalam mobil," katanya.
Namun saat sudah berada dalam mobil dan hendak keluar dari area parkir, dua kendaraan yang dikendarai para debt collector menghadang mobil Aiptu FN.
"Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi dari belakang," katanya.
Kemudian seorang debt collector mendekati Aiptu FN sambil menanyakan STNK.
Aiptu FN dan debt collector sempat bersitegang hingga akhirnya terjadi penganiayaan tersebut.