Profil Lengkap Sri Sultan HB X yang Hari Ini Berulangtahun ke-78, Foto Saat Muda Jadi Sorotan
Salahs satu foto yang dibagikan merupakan koleksi pribadi, ketika Sultan dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas melawat ke Italia
Editor: Eko Sutriyanto
smpn_2_S** : Saking katebihan ing tlatah wetan inggih punika Bojonegoro Jawi Wetan, ngaturaken sugeng ambal warsa ingkang kaping 78 th kagem Ngarsa Dalem Sri Sultan HB X, amugio tansah pinayungan sehat lir sambi kala.
amee***: hbdd pak sultann
ajeng*** : Sugeng Ambal Warsa Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X ????????
Yak*** : Sugeng Ambal Warsa Sinuwun, semoga senantiasa berlimpah ruah berkah dan penuh suka cita.Aamiin????
ima** : Panjang Umur Berkah Selalu, Ngarsa Dalem ❤️
Naik Tahta 35 Tahun Lalu
Nama kecil Sri Sultan HB X adalah Bendara Raden Mas Herjuno Darpito.
Ia merupakan anak dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Windyaningrum.
Sultan HB X lahir dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Herjuno Darpito pada tanggal 2 April 1946 di Jogja.
Setelah dia beranjak dewasa, Herjuno Darpito ditunjuk oleh ayahandanya sebagai Pangeran Lurah atau yang dituakan di antara semua pangeran di Kraton Jogja.
Mas Jun, begitu biasa disapa pada saat muda lalu diberi gelar Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Mangkubumi.
Sebelum bertakhta sebagai Sultan Hamengku Buwono X, KGPH Mangkubumi sudah terbiasa dengan urusan di pemerintahan.
KGPH Mangkubumi acapkali diminta membantu tugas-tugas ayahandanya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia dan aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Pada tanggal 2 Oktober 1988 Sri Sultan Hamengku Buwono IX wafat sehingga KGPH Mangkubumi pun menjadi calon paling kuat untuk menjadi Sultan berikutnya.
Proses suksesi ini menjadi hal yang baru dalam sejarah Kraton Jogja.
Hal ini karena, pada era sebelumnya, setiap Sultan yang akan dilantik harus mendapat persetujuan dari Belanda.
Sesaat sebelum dinobatkan, KGPH Mangkubumi mendapat gelar Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati Hamengku Negara Sudibyo Raja Putra Nalendra Mataram yang bermakna sebagai putera mahkota.
Setelah itu, baru kemudian secara sah dinobatkan sebagai Sultan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 7 Maret 1989 atau Selasa Wage, tanggal 29 Rajab 1921 berdasarkan kalender Jawa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.