Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Lengkap Pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul 'Telepon Allah' Dalam Penentuan 1 Syawal

Pimpinan Jemaah Aolia Mbah Benu telah minta maaf terkait pernyataanya terkait menelepon Allah. 

Editor: Erik S
zoom-in Penjelasan Lengkap Pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul 'Telepon Allah' Dalam Penentuan 1 Syawal
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Imam Jamaah Masjid Aolia K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu. (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO) 

"Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terima kasih," kata Mba Benu.

Warga hormati adanya jemaah Aolia

Lurah setempat, Sutarpan, mengatakan, aktivitas puluhan warga yang tergabung dalam jemaah Aolia sudah dilakukan sejak dulu.

Warganya sudah terbiasa dengan penetapan hari raya idul fitri lebih awal yang ditentukan oleh jemaah Aolia.

"Kami sudah terbiasa dengan ini, sehingga jika mereka merayakan lebih cepat, warga di sini hanya bisa toleransi dan menghormati," ucapnya dilansir dari TribunJogja.com.

Baca juga: Sekilas Sosok Mbah Benu, Pimpinan Jemaah Aolia, Gelar Salat Idulfitri 5 Hari Lebih Awal

Dia mengaku, selama ini hubungan antara jemaah Aolia dan warga yang bukan jemaah terjalin harmonis. Warga saling memahami.

"Tidak pernah ribut-ribut. Kami di sini ya damai saja. Mereka ibadah ya silakan. Tidak ada yang merasa terganggu,"ujarnya.

Hubungan harmonis itu, kata Sutarpan, dapat dilihat saat perayaan Lebaran yang ditetapkan oleh pemerintah.

Komentar MUI

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, mengatakan perayaan Idulfitri yang lebih awal dilakukan oleh ratusan jemaah Aolia merupakan keyakinan mereka dan harus dihormati.

Baca juga: H-4 Lebaran, Arus Kendaraan Pemudik Tol Cipali Siang Ini Terpantau Landai

"Itu keyakinan mereka dan kita harus hormati," ujarnya kepada Tribunnews.com, Jumat malam.

Hanya saja, Anwar menilai para ulama maupun kiai di daerah setempat tersebut juga perlu untuk berdialog dalam rangka mengetahui cara penentuan jatuhnya bulan Ramadan maupun Idulfitri.

"Tetapi tidak ada pula salahnya jika para ulama dan kyai yang ada di daerah setempat atau yang berdekatan dengannya untuk mengajak mereka berdialog tentang bagaimana cara mereka menentukan bulan Ramadan," ungkapnya.

Anwar menjelaskan, bahwa penentuan Ramadan dilakukan berdasarkan ketentuan dari Al-Qur'an.

Jadi, apabila jemaah Aolia sudah mengerjakannya beberapa hari sebelum wujudul hilal atau sebelum posisi bulan berada pada posisi imkanur ru'yah, maka berarti bulan Ramadan saat itu belum masuk.

Alhasil, Anwar pun turut mempertanyakan bagaimana jemaah Aolia bisa menentukan jatuhnya Idulfitri pada Jumat kemarin, padahal belum memasuki 1 Syawal 1445 H.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas