Viral Siswi SMA di Maumere Gagal Ikut Ujian, Penyebabnya Belum Bayar Uang Sekolah Rp50 Ribu
Video yang merekam seorang siswi mengaku tak bisa mengikuti ujian akhir semester lantaran belum melunasi uang sekolah sebesar Rp50.000 menjadi viral.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Garudea Prabawati
Tetapi, pihak sekolah juga memulangkan siswa yang belum menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang nantinya akan menjadi poin penilaian saat ujian tersebut.
"Ujian hari pertama itu banyak anak yang tidak mengikuti ujian karena terkendala administrasi yang terdiri dari keuangan dan tugas-tugas lainnya," jelas Benyamin, Kamis (18/4/2024).
Bukan kasus pertama
Benyamin menjelaskan, kasus ini bukan pertama kali terjadi di SMAN 2 Maumere.
Sebab, setiap tahun pasti ada siswa yang tidak bisa mengikuti ujian semester lantaran terkendala pelunasan biaya sekolah.
Namun, pihak sekolah tetap mengizinkan siswa yang bersangkutan untuk tetap mengikuti ujian setelah orang tua siswa datang ke sekolah untuk melunasi tunggakan.
"Hari kedua itu banyak orang yang datang dan sampaikan sehingga ada solusi dan anak-anak bisa ikut ujian," ujarnya.
Baca juga: Viral Video Warga Kolaka Timur Temukan Al-Quran Utuh di Rumah yang Telah Terbakar, Pinggirnya Hangus
Benyamin mengatakan, ada siswa yang menunggak keuangan sekolah sebesar Rp50 ribu.
Tetapi, siswa yang bersangkutan tidak menyampaikan kepada sekolah dan memilih untuk berdiri di sekitar sekolah.
"Ada yang tunggak Rp50 ribu, tapi tidak masuk ke sekolah, dan memilih berdiri di sekitar sekolah. Kalau pun dia masuk ke sekolah pasti kita ada solusi, entah itu dibuat surat pernyataan atau lain sebagainya agar bisa ikut ujian," jelasnya.
Ia menegaskan, pihak sekolah tidak ada niat merugikan siswa tetapi tetap melayani siswa untuk tetap ikut ujian susulan.
Benyamin menambahkan, hingga saat ini, seluruh siswa sementara mengikut ujian akhir semester di SMA Negeri 2 Maumere.
Baca juga: Viral Rumah di Konawe Selatan Terbakar dengan Cepat, Bermula dari Motor yang Keluarkan Percikan Api
Respons Dinas Pendidikan
Dikutip dari Kompas.com, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT membenarkan peristiwa itu.