Otak Pembunuhan Serlina Ceritakan Detik-detik saat Habisi Nyawa Korban
Inilah pengakuan Dwi, otak dari pembunuhan Serlina, wanita yang jasadnya ditemukan di parit di wilayah Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nuryanti
Setelah rencana tersusun, Dwi lantas menghubungi Serlina untuk mengajak cari makan dan bertemu di tongkrongan.
Dwi dan korban pun akhirnya mencari makan lalu kembali ke tongkrongan.
Di tongkrongan tersebut, Dwi bersama dua pelaku lainnya ternyata menenggak miras.
"Saya sama teman-teman mabuk. Korban tidak mabuk, habis cerita dapat THR, maka saya minta dengan cara dibunuh agar tidak bilang ke siapa-siapa," katanya.
Di saat itu, Dwi langsung melancarkan aksinya dengan mencekik korban menggunakan sabuk perguruan silatnya.
Namun, korban saat itu masih bergerak dan belum meninggal dunia.
Akhirnya, Rofi dan Gilang mengambil batu besar dan menghantamkan batu tersebut ke wajah korban.
Setelah mengetahui korban tewas, mereka lantas membuang jasad Serlina ke parit yang lokasinya tak jauh dari tempat mereka nongkrong.
"Habis itu saya ambil barang berharga milik korban, motor, uang dan handphone," tutur mantan karyawan toko bangunan itu.
Atas tindakannya tersebut, mereka kini terancam hukuman mati atau penjara 20 tahun.
"Ketiganya dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara 20 tahun," ujar Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi.
Diwartakan sebelumnya, D atau Dwi ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat.
Sebelum D tertangkap, foto-foto terduga pelaku juga telah tersebar di media sosial.
"Benar, foto yang beredar di media sosial kemarin betul terduga pelaku berinisial D," ucap Sigit.