SOSOK Rakesh Pemilik Warkop yang Tantang Menantu Jokowi & Satpol PP di Medan: Aku Jijik dengan Bobby
Rakesh juga mengaku jijik dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Bobby Nasution diketahui adalah menantu Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Medan.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Itu kau tengok di area Carrefour lebih ramai gusur sekarang. Ini dibangun uang rakyat bukan Bobby Nasution (Wali Kota Medan, red)," teriaknya.
Karena ucapan tersebut, petugas Satpol PP tersebut pun terlihat tersulut emosi. "Yang lain diam, iya tahu, terus," jawab petugas Satpol PP menentang Rakesh.
Rakesh juga mengaku jijik dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Bobby Nasution diketahui adalah menantu Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Medan yang masih menjabat sampai saat ini.
Bukan hanya itu Rakesh juga mengatakan petugas pemerintah bodoh.
"Petugas pemerintah Bodoh, aku jijik dengan Bobby. Kami juga gak perlu pemimpin macam kau," ucap Rakesh sambil menunjuk Satpol PP tersebut.
Bahkan Rakesh mengaku, petugas Satpol PP tersebut yang memaki dirinya terlebih dahulu.
"Apa, kau pikir aku takut sama kau, Kau yang maki aku deluan. Ini uang rakyat. Kami mau cari makan," jelasnya.
Namun dalam video itu, Petugas Satpol PP tersebut terlihat mengalah dan meminta Rakesh untuk tenang. "Udah-udah, kalau mau cari uang ada tempatnya, bukan di trotoar," jelasnya.
Pengakuan Rakesh
Berikut ini pengakuan Rakesh sebagaimana dikutip dari Tribun Medan:
- Rakesh mengaku dirinya cekcok dengan petugas Satpol-PP Kota Medan, karena adanya penertiban pedagang kaki lima di kawasan tersebut.
- Ia mengaku tidak terima dengan kebijakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang tega menggusur para pedagang yang berjualan di trotoar jalan.
- Menurutnya, kebijakan mantu Presiden Jokowi itu tebang pilih.
- Sebab ada beberapa bangunan besar, termasuk mall yang bangunannya memakan trotoar jalan tidak ditertibkan.
- "Penyebabnya dibilang Bobby tidak boleh jualan di trotoar. Kalau memang nggak boleh, tidak memandang suku, agama, dan golongan semua harus di sapu rata," kata Rakesh, Rabu (1/5/2024).
- "Pertama rumah makan Tisya di atas parit sampai sekarang tidak dibongkar, Carrefour sampai sekarang nggak dibongkar. Kenapa angkringan yang bukanya jam 6 sampai jam 3 pagi kita itu yang dirusuhi," tambahnya.
- Katanya, seharusnya Wali Kota Medan berterima kasih dengan para pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar, karena memberikan suasana ramai ketika malam hari di kawasan tersebut.
- "Seharusnya Pemko atau pimpinan Wali Kota Medan, berterima kasih dengan adanya keramaian tidak ada tindak kejahatan, orang masih berpikir," sebutnya.
- Rakesh dan para pedagang kaki lima di kawasan tersebut mengaku sangat kecewa, dengan kepemimpinan Bobby Nasution yang mengganggu masyarakat kecil untuk mencari makan.
- "Kalau diganggu-ganggu orang kecil cari makan, perut ini nggak bisa ditahan. Kita punya anak yang harus dinafkahi," bebernya.
- Ia juga meminta kepada Wali Kota Medan untuk turun langsung melihat kondisi para pedagang kaki lima dan juru parkir di wilayah tersebut.
- "Dia (Bobby) turun ke bawah, jangan parkir diganggu, pakai mesin diganggu ditangkapi. Kami punya bukti setoran-setoran, yang kami setor ke dishub," ujarnya.
Setoran ke Kepala Dinas
Rakesh meminta kalo memang berani, jangan pedagang kaki lima yang ditangkap, melainkan kepala dinas perhubungan setempat.
"Kalau mau tangkap, tangkap kadisnya jangan kami yang diobok-obok, kami setor sama mereka, kalau berani tangkap orang itu,"