Penjelasan Dandim Terkait Polisi Diserang Warga Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI
Dandim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzawwad memastikan lokasi penggerebekan polisi bukan berada di Asrama TNI-AD.
Editor: Erik S
Karena mendapat penyerangan, bantuan tim Polrestabes pun diturunkan. Namun, kala itu pelaku sempat kabur masuk ke Asrama TNI.
Setelah berkoordinasi dengan komandan Komplek TNI AD (Danplek), berkat bantuan Danplek, pelaku akhirnya berhasil diringkus. Kini, polisi masih memburu 10 pelaku penyerangan tersebut.
"Belum (ditangkap), masih dalam tahap penyelidikan," ungkap Jhon.
Polisi buru perusak mobil
Polisi sedang menyelidiki perusakan satu unit mobil Toyota Rush milik anggotanya rusak saat penangkapan tersebut.
Katanya, setelah adanya laporan itu pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi beberapa warga yang dicurigai terlibat dalam penyerangan tersebut.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Personel Polrestabes Medan Diserang di Asrama TNI, Mobil Dinas Dirusak
"Setelah di identifikasi berdasarkan saksi yang melihat dan merekam, ada 10 orang yang diduga masyarakat yang mencoba menghalangi dan melakukan pengerusakan terhadap mobil Rush," kata Teddy.
Teddy menyampaikan, saat ini polisi sedang berkoordinasi dengan Komandan Komplek (Danplek) Asrama TNI-AD Glugur Hong, untuk mengamankan para pelaku yang melakukan penyerangan terhadap anak buahnya.
"Kami akan memproses dan kami akan berkoordinasi dengan Danplek, untuk bisa mengamankan masyarakat yang terlibat menghalang-halangi proses penanganan masalah narkotika," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentolerir aksi-aksi yang melindungi pelaku kejahatan terkhususnya narkotika.
"Karena kita tahu semua bahwa narkotika ini adalah musuh bersama yang harus sama-sama kita tangani," bebernya.
"Diharapkan kepada masyarakat kedepannya, untuk tidak ada lagi yang menghalangi petugas kita yang melakukan penanganan terkait masalah narkotika," pungkasnya. (Kompas.com/Tribun Medan)