Wanita 31 Tahun Meninggal usai Cabut Gigi Bungsu Berbuntut Bedah Paru-paru, Berat Badan Sisa 27 Kg
Kisah Nira Pranita Asih (31), seorang wanita warga Ngawi, Jawa Timur meninggal usai cabut gigi bungsu. berat badan sisa 27 Kg.
Editor: Wahyu Aji
Sayangnya, tempat pratik itu tutup lantaran tanggal merah dan buka kembali pada 3 Januari 2024.
Mereka memutuskan untuk kembali ke Rumah Sakit Sarila Husada Sragen.
Di sana, Nira mengalami pembengkakan pada bagian mulut dan leher pada 30 Desember silam.
Selama rawat jalan, Davin melihat tidak ada perkembangan yang dirasakan oleh Nira.
Saat diperiksa, Nira terindikasi mengalami radang tenggorokan menurut hasil konsultasi dari Rumah Sakit Panti Waluyo Solo.
Hingga pada akhirnya, tanggal 1 Januari dibawa ke Rumah Sakit JIH Solo.
“Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin.
Meski telah menunjukkan perubahan yang positif, sayangnya kondisi Nira melemah setelah mengalami infeksi hingga bengkak di bagian leher dan tidak dapat berbicara.
Ayah satu anak tersebut juga menceritakan, Nira memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024 tetapi kondisi istrinya semakin parah.
Davin melanjutkan, dokter di rumah sakit tersebut menyatakan infeksi pada mulut Nira sudah menyebar ke tenggorokan dan saluran pernapasan.
Karena kondisi ini, istrinya harus menjalani operasi pada bagian leher dan torakotomi atau dinding dada.
Nahas, operasi yang dilakukan tidak mampu menyelamatkan nyawa Nira.
Istri Davin itu menghembuskan napas terakhir pada 27 April 2024.
Baca juga: Punya Gaji Rp 150 Ribu Sehari, Ini Profesi Ayah Gibran Bocah yang Menangis Tak Diberi Makan di Bogor
Tuntut klinik
Davin yang merasa dirugikan, akhirnya membawa persoalan fatal tersebut ke meja hijau.
Dia menuntut pertanggunjawaban klinik yang telah mencabut gigi bungsu istrinya hingga menyebabkan Nira kehilangan nyawa.
Selain itu, Davin juga menghabiskan biaya berobat sebesar Rp 500 juta.
"Anehnya, saya minta pertanggungjawaban ke klinik, si dokter tidak menanggapi hal tersebut," katanya.
“Karena selama saya cari, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi. Tidak ada niatan menengok atau menanyakan kondisi istri saya," kata Davin. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.