Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam Laporkan Ada 159 Jiwa Dievakuasi ke Pengungsian
Korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat, kembali bertambah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat, kembali bertambah.
Korban tewas berdasarkan laporan yang diterima BNPB pada hari Minggu (12/5) pukul 16:40 WIB menjadi 19 orang.
"Selain jumlah korban jiwa yang bertambah, korban hilang terdata sebanyak 2 jiwa sementara 19 orang mengalami luka-luka," ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Selain itu, wilayah terdampak pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan.
Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.
"Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam hingga kini masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana," katanya.
Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan, hingga sore ini sebanyak 159 jiwa telah dievakuasi ke pengungsian yang terletak di dua lokasi, yakni 60 jiwa di SMPN 1 Koto Tuo sebanyak dan 74 jiwa di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah. Sementara itu 25 kepala keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga.
Banjir bandang dan tanah longsor ini juga menyebabkan kerugian materil.
Tercatat sebanyak 193 unit rumah terdampak, 15 unit di antaranya rusak ringan (RR) dan 23 unit rumah mengalami rusak berat (RB). Sementara itu 72 hektare lahan terdampak.
"Hingga saat ini disamping melakukan upaya penanganan darurat, BPBD setempat juga masih terus melakukan pemutakhiran data dampak dari banjir dan tanah longsor tersebut," pungkasnya.