Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Martis Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat yang Kehilangan Mobil Hingga Warungnya

Martis warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Agam, Sumatera Barat harus kehilangan kedai harian semi permanennya dan mobil merek X-Pander.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Cerita Martis Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat yang Kehilangan Mobil Hingga Warungnya
AP/Fachri Hamzah
Puing-puing mobil tergeletak di sebuah desa yang terkena dampak banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia, Minggu, 12 Mei 2024. Hujan deras disertai semburan lahar dingin dan lumpur yang mengalir menuruni lereng gunung berapi di Pulau Sumatera, Indonesia memicu terjadinya banjir bandang. banjir yang menewaskan dan melukai sejumlah orang, kata para pejabat Minggu. (AP Photo/Fachri Hamzah) 

"Sampai pukul 13.00 WIB, total korban yang telah meninggal dunia berjumlah 43 orang, masih dicari 15 orang, yakni 12 di Tanah Datar dan tiga di Agam ," katanya.

Abdul Malik menambahkan pencarian masih berlangsung, tim gabungan terus berusaha melakukan pencarian di berbagai sektor yang telah ditentukan.

Selain itu, pencarian dibantu Basarnas Pekanbaru yang mengirimkan dua tim tambahan, dan tim lainnya dari Basarnas Mentawai serta Jambi akan segera bergabung.

Menurutnya, tantangan pencarian korban karena luasnya area yang terdampak membutuhkan lebih banyak peralatan dan sumber daya yang kompeten.

Baca juga: BPKH Bantu Korban Banjir Bandang di Tanah Datar, Tegaskan Tak Pakai Dana Setoran Jemaah Haji

Gotong Royong Bersihkan Rumah

Pasca Banjir bandang menerjang, ribuan masyarakat serta instansi terkait saling tolong menolong bersihkan material sisa banjir di Simpang Manunggal, Jorong Dusun Koto Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar, Senin (13/5/2024).

Dikutip dari TribunPadang.com masih banyak material kayu, lumpur dan sampah plastik yang menutupi badan jalan.

Bangunan di sisi kiri dan kanan jalan tak ada lagi tertata rapi semua porak-poranda.

BERITA TERKAIT

Ayunan cangkul dan sekop berduyun terdengar melengking ditambah hiruk mesin alat berat yang juga membantu membersihkan material sisa banjir.

Diketahui akses jalan Batusangkar-Padang Panjang via Simpang Manunggal tidak bisa diakses baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Salah satu pemuda asal Padang Ganting, Zariko mengatakan ia bersama teman-temanya ikut serta membantu apa saja yang bisa dikerjakan untuk membersihkan rumah warga yang terdampak.

“Kami bawa peralatan dari rumah seperti cangkul dan sekop emang sengaja untuk membantu dengan tenaga hingga proses pembersihan cepat selesai,” katanya.

Tak hanya itu Zariko, Elna juga turut serta membantu membersihkan salah satu rumah warga yang dipenuhi lumpur.

Elna mengeluarkan satu persatu barang yang telah berubah warna cokelat dan kotor serta barang elektronik yang basah.

“Tak hanya diam menyaksikan saja kalau bisa bantu apa salahnya, ini musibah yang tak disangka-sangka datangnya,” ucapnya.

Lanjut Elna, walaupun saya tak mengenal siapa yang memiliki rumah ini yang penting ikhlas membantu hingga dapat meringkan beban mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas