Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Pemilik Rumah Makan: Sopir dan Kernet Bus Sempat Lakukan Perbaikan Selama Satu Jam Lebih 

Pemilik rumah makan mengungkap sopir dan kernet bus sempat lakukan perbaikan selama satu jam lebih sebelum terjadi kecelakaan maut di Ciater, Subang.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kesaksian Pemilik Rumah Makan: Sopir dan Kernet Bus Sempat Lakukan Perbaikan Selama Satu Jam Lebih 
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sisa pecahan bagian-bagian bus berserakan pasca kecelakaan maut bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut sebanyak 11 orang, sementara korban luka ringan dan berat sebanyak 32 orang. Pemilik rumah makan mengungkap sopir dan kernet bus sempat lakukan perbaikan selama satu jam lebih sebelum terjadi kecelakaan maut (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Bus pariwisata Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 DG mengalami kecelakaan, tak jauh dari rumah makan miliknya.

Tanpa pikir panjang, Muslim langsung bergegas turun, menuju lokasi kejadian untuk memastikan informasi tersebut. 

Setibanya di lokasi kejadian, Muslim kaget bahwa Bus yang mengalami kecelakaan itu merupakan tamunya yang baru selesai istirahat makan.

"Saya juga sempat ikut membantu evakuasi menggunakan kendaraan pribadi membawa korban luka ringan sampai ke Puskesmas Jalan Cagak," ucapnya.

Kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Subang itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, melibatkan lima kendaraan satu bus pariwisata, satu mobil Feroza dan tiga sepeda motor. 

Adapun korban yang terlibat kecelakaan itu totalnya mencapai 64 korban, terdiri dari 11 yang meninggal dunia, 13 luka berat dan 40 luka ringan.

Sejumlah jok dan bagian-bagian bus lainnya dikumpulkan pasca kecelakaan maut bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut sebanyak 11 orang, sementara korban luka ringan dan berat sebanyak 32 orang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah jok dan bagian-bagian bus lainnya dikumpulkan pasca kecelakaan maut bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut sebanyak 11 orang, sementara korban luka ringan dan berat sebanyak 32 orang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, seluruh korban meninggal dunia dari rombongan bus dan pengendara motor sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Berita Rekomendasi

Saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut tersebut dengan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) oleh penyidik Laka Lantas Polres Subang bersama Dit Lantas Polda Jabar.

TAA adalah metode analisis komprehensif tentang kecelakaan lalu lintas oleh berbagai ilmu, dan diperoleh laporan analisis kecelakaan lalu lintas yang ilmiah dan dapat diterima, pengetahuan tersebut meliputi: kinematika, fotogrametri, fotografi forensik, pemindai laser 3D, dan perangkat lunak analisis kecelakaan.

"Penyebab pasti kecelakaan menunggu hasil tim olah TKP," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 'Aman Tidak?' Pemilik Warung Makan Itu Sampai 3 Kali Tanya ke Sopir Kondisi Bus Sebelum Kecelakaan

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas