Lawan Demam Berdarah dan Chikungunya, Warga 15 Desa di Banyuwangi Dapat Edukasi 3M Plus
Bupati Ipuk mengajak semua pihak harus terlibat kalo kita bicara tentang masalah kesehatan, perlu ada kepanjangan tangan sampai ke tingkat keluarga
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, pada minggu ke-16 tahun 2024, tercatat 76.132 kasus DBD di Indonesia, dengan 540 kasus kematian.
Angka ini hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kasus yang dilaporkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengantisipasi penyebaran penyakit DBD dann Chikunguya, perusahaan fast moving consumer goods Enesis Group bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar kegiatan Edukasi 3M Plus kepada 10.000 warga di Kecamatan Srono dan Muncar.
Upaya ini dijalankan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit demam berdarah dengue
(DBD) dan chikungunya melalui program edukasi 3M Plus bertajuk “Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas Gerak”.
Program ini akan dilaksanakan pada 7 hingga 29 Mei 2024 di kecamatan Srono dan Muncar dengan menyasar lebih dari 10.000 warga.
Baca juga: Viral Video Pasien DBD Membludak di IGD, Pihak RSUD Bekasi Sebut Rawat Inap Naik 90 Persen
Program ini dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani di Kantor Kecamatan Srono bersama dengan Chief HR, Legal, PR dan RA Enesis Group, Bambang Cahyono didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi, Amir Hidayat, SKM, M.Si dan RM Ardiantara, Head of HR & Public Relations Enesis Group, Louis Sumantadiredja, Senior
Brand Manager Soffell dan Force Magic, Rabu, 8 Mei 2024.
Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani mengucapkan terima kasih atas dukungan Enesis Group di Banyuwangi dan memilih Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang menjadi bagian dari program CSR.
“Kalau kita bicara demam berdarah ini bukan hanya bagaimana kita terus melakukan sosialisasi, tetapi harus ada actionnya, harus ada aksi nyatanya. Ini tidak hanya dikerjakan oleh pemerintah daerah sendiri, tetapi harus melibatkan banyak pihak, banyak sektor," ujar Bupati Ipuk.
Dia menekankan, semua pihak harus terlibat kalo kita bicara tentang masalah kesehatan, perlu ada kepanjangan tangan sampai ke tingkat yang lebih kecil yaitu keluarga.
"Cuaca juga merupakan salah satu penyebab terbentuknya sebuah penyakit, salah satunya bisa jadi demam berdarah. Mari libatkan seluruh masyarakat, kader-kader untuk mengencangkan program Gertak PSN yang sudah dimiliki. Ayo, kita semua berupaya untuk mencegah DBD ini menjadi kasus yang lebih luas lagi. Edukasi harus diikuti dengan sosialisasi dan actionnya,” lanjutnya.
RM Ardiantara, Head of HR dan Public Relations Enesis Group menjelaskan, program ini merupakan upaya Enesis Group melalui brand Soffell dalam terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD dan Chikungunya.
"Di tengah lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, kami percaya bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar upaya sementara, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk mengubah perilaku dan menciptakan kebiasaan yang berkelanjutan," ungkapnya.
"Dengan menyasar langsung ke keluarga, kami mengakui peran sentral yang dimainkan oleh keluarga dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan perlindungan terhadap komunitas sekitar," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, demam berdarah itu akan menyebar luas ketika ada nyamuk, yang kedua ada orang yang digigit nyamuk.
Cara mencegahnya adalah kita menghindari supaya semaksimal mungkin tidak di gigit nyamuk, itulah yang kemudian ada banyak yang sudah dilakukan oleh pemerintah dengan PSN dan 3M+.