Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Santri Bunuh Ustazah di Palangkaraya: Kondisi Kejiwaan Normal, Pelaku Tak Ditahan

Polresta Palangkaraya masih menyelidiki kasus pembunuhan terhadap seorang ustazah yang dilakukan santri berinisial FA (13).

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Fakta Santri Bunuh Ustazah di Palangkaraya: Kondisi Kejiwaan Normal, Pelaku Tak Ditahan
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi penikaman. Seorang santri pembunuh ustadzah Ponpes di Palangkaraya ternyata masih anak di bawah umur. 

Kasus pembunuhan berawal ketika pelaku terbangun dari tidurnya dan pergi ke rumah korban yang berada di dalam Ponpes.

"Pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui jendela yang tidak terkunci kemudian mengambil pisau yang berada di dapur," sambungnya.

Korban yang sedang tidur ditusuk menggunakan pisau berulang kali.

Baca juga: Pengakuan Santri Bunuh Ustazah di Palangkaraya: Tengah Malam Kesurupan, Ambil Pisau, Tusuk Ustazah

"Pelaku melakukan penusukan di bagian kepala korban sebanyak delapan tusukan dan di dada sebanyak satu tusukan," tuturnya.

Selain melakukan penusukan, pelaku juga memukul mata korban.

Salah satu guru ponpes mendengar teriakan korban dan mendatangi rumahnya.

"Mendapati kejadian tersebut pengurus pesantren, kemudian bergegas membawa korban ke RS Bentang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis," tukasnya.

BERITA REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penyelidikan, motif pembunuhan ini lantaran pelaku sering dihukum korban.

"Satu hari sebelum kejadian pelaku kembali melakukan pelanggaran kemudian dihukum menyalin dua juz Al-quran oleh ustad yang membimbingnya," tandasnya.

Hukuman yang diberikan berulang kali membuat pelaku menaruh dendam dan muncul niat menghabisi nyawa korban.

Baca juga: Merasa Kerasukan, Tengah Malam Santri Bunuh Ustazah di Pesantren Palangkaraya

"Setelah teringat dengan dendamnya, pelaku kemudian mendatangi korban dan langsung melakukan penganiayaan berat," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palangkaraya, Zainal Arifin, mengaku telah mendengar adanya kasus pembunuhan terhadap ustazah.

"Iya benar bahwa disalah satu Ponpes di Palangkaraya ada kasus tragis tersebut," bebernya.

Ia belum dapat mengungkap kronologi kejadian dan berjanji akan mengevaluasi kejadian ini.

"Saya masih belum mendengar jelas terkait kasus tersebut, jadi belum bisa memberi tanggapan, insyaallah nanti kalo sudah jelas baru bisa beri tanggapan," tukasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunKalteng.com dengan judul Pengurus Ungkap Belum Pernah Terjadi Kekerasan di Ponpes Palangkaraya Sebelum Santri Habisi Ustadzah

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunKalteng.com/Ahmad Supriandi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas