Tukang Pijat Naik Haji, Mbah Supiyah Tunaikan Rukun Islam ke-5 Berkat Nabung dari Umur 17 Tahun
Mbah Supiyah (60), calon jemaah haji (CJH) asal Kota Surabaya ini berangkat haji berkat nabung Rp10 ribu per hari.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Setelah sebelumnya ada seorang loper koran di Bogor, Jawa Barat yang naik haji pakai uang yang ditabung selama 11 bulan.
Kali ini kisah inspiratif yang sama datang dari Kota Surabaya, Jawa Timur.
Mbah Supiyah (60), calon jemaah haji (CJH) asal Kota Surabaya ini berangkat haji berkat nabung Rp10 ribu per hari.
Tukang pijat keliling di Kota Pahlawan ini bisa mewujudkan impian besarnya naik haji. Impian yang diidam-idamkan sejak usia SD.
Berkat perjuangan tak kenal lelah mengitari Surabaya, Mbah Supiyah biasa menawarkan jasa pijat kesehatan.
Kemahiran memijat Mbah Supiyah bahkan sudah terkenal hingga belakangan banyak pelanggan.
Saat usia sudah tidak muda lagi, pelanggan yang datang ke rumahnya untuk dipijat.
Jemaah haji kloter 15 asal Kota Surabaya itu sehari-hari memang menjadi tukang pijat keliling di Surabaya.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merilis bahwa perempuan tukang pijat ini sudah bekerja sebagai tukang pijat keliling, sejak usia 17 tahun.
Bahkan di usianya yang sudah lanjut masih menjalankan profesinya tersebut.
Kemampuan memijat yang dia miliki tak hanya menghilangkan pegal dan sakit linu pasien.
Baca juga: Inspiratif, Loper Koran Naik Haji dengan Nabung Selama 11 Tahun, Sisihkan Puluhan Ribu Tiap Hari
Kadang usia bayi kerap dipijat ke Mbah Supiyah.
Dia mampu memijat kurang lebih dua jam untuk sekali pijat.
Dari hasil kerja kerasnya memijat dari rumah ke rumah, dia mendapatkan upah.