Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah serta Hartanya Tersapu Banjir Bandang, Erni dan Keluarga Selamat Usai Lompat dari Lantai 2

Erni Renti dan keluarga kini tak punya apa-apa lagi, rumah dan hartanya tersapu banjir bandang, beruntung dia dan keluarga selamat.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Rumah serta Hartanya Tersapu Banjir Bandang, Erni dan Keluarga Selamat Usai Lompat dari Lantai 2
Tribunnews.com/Reynas Abdila
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) bertambah delapan orang pada Rabu (15/5/2024). Sehingga total menjadi sebanyak 58 orang korban. Erni Renti kini tak punya apa-apa lagi, rumah dan hartanya tersapu banjir bandang, beruntung dia dan keluarga selamat usai lompat dari lantai dua. 

TRIBUNNEWS.COM, TANAH DATAR - Erni Renti dan keluarga kini tak punya apa-apa lagi. 

Banjir bandang Gunung Marapi telah menghanyutkan rumah dan seluruh hartanya.

Erni pun masih teringat bagaimana upaya dirinya dan keluarga menyelamatkan diri dari terjangan banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat.

Satu hal yang masih melekat di dirinya selain baju adalah kondisi kaki yang dislokasi akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi itu.

Sampai sekarang Erni harus menggunakan alat bantu untuk beraktivitas.

Pada saat banjir datang Erni bersama suami dan dua anaknya masih dalam kondisi bersantai.

Kondisi cuaca cukup cerah malam itu, tidak ada pertanda apapun yang akan membuatnya harus kehilangan semua harta bendanya.

Berita Rekomendasi

"Saya sedang main hp sambil bersantai jelang tidur, tetiba bunyi seperti gemuruh terdengar, air di luar sudah menggenang," jelasnya.

Air tersebut sudah hampir setinggi paha, Erni bersama keluarganya langsung menyelamatkan diri.

Menembus air yang berwarna gelap pekat itu, Erni bersama anak gadisnya langsung mencari tempat yang aman.

Mereka diantarkan oleh suaminya, yang setelah itu mencari anak lelakinya yang tidak terlihat.

"Saya langsung naik kelantai dua rumah warga. Uda (suami) mencari anak laki-laki," jelasnya.

Baca juga: Penampakan Surau Selamat dari Banjir Lahar Dingin Marapi dan Cafe Paling Romantis yang Porak Poranda

Meski sudah di tempat yang tinggi, Erni dan anaknya masih merasa belum aman, kondisi rumah itu goyang saat banjir terjadi.

Takut terjadi sesuatu, Erni dan anaknya memilih untuk melompat dari lantai dua rumah setinggi enam meter itu.

Pilihan itu ia ambil, saat kondisi air belum sepenuhnya besar dan tinggi, sampai di bawah Erni sempat merasakan ada yang salah dari tumpuannya melompat.

Karena takut air akan bertambah deras dan tinggi, ia lanjut ke lokasi yang lebih aman berjarak ratusan meter.

"Malam itu belum terasa sekali sakitnya, karena saya fokus menyelamatkan diri dan anak," terangnya.

Merasa sudah aman, baru rasa sakit menyelimuti Erni, ia mulai kesusahan untuk berjalan dan mendirikan karena kakinya mengalami dislokasi.

Baca juga: Korban jiwa banjir bandang dan lahar di Sumbar mencapai 61 orang, tim penolong masih mencari puluhan orang yang dilaporkan hilang

Sampai akhirnya banjir mereda, Erni harus menggunakan alat bantu untuk melihat rumahnya yang sudah tidak tersisa dihantam banjir lahar dingin.

Beruntung dalam banjir itu seluruh anggota keluarganya selamat. Tapi seluruh hartanya habis.

Kini Erni tidak memiliki apa-apa kecuali baju yang terakhir ia gunakan malam itu.

Setiap hari Erni menunggu uluran tangan pemerintah dan masyarakat luas, untuk kembali menata kehidupannya.

"Malam saya nginap di rumah saudara, kalau pagi ke sini. Di sini saya menunggu bantuan masyarakat dan pendataan pemerintah," ujarnya.

Masyarakat membersihkan rumah yang rusak akibat lumpur dan kayu yang tersapu banjir bandang di Desa Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di Indonesia Pulau Sumatra pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara tersebut. (Photo by ADE YUANDHA / AFP)
Masyarakat membersihkan rumah yang rusak akibat lumpur dan kayu yang tersapu banjir bandang di Desa Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di Indonesia Pulau Sumatra pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara tersebut. (Photo by ADE YUANDHA / AFP) (AFP/ADE YUANDHA)

Kejadian pada malam itu, menyisakan trauma mendalam bagi Erni, ia mengaku udah tidak berani lagi untuk kembali tinggal di sana.

Setiap cuaca di hulu sudah mulai mendung, Erni dan keluarganya sudah langsung meninggalkan lokasi karena cemas.

"Pokoknya kalau udah sore, atau cuaca mendung dan hujan kami kembali ke rumah saudara. Tidak kuat lagi kami melihat kondisi bencana hari tu," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Erni Renti, Warga Limo Kaum Sumbar yang Lompat dari Lantai 2 Rumah Saat Banjir Lahar Dingin

Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas