Kisah Pravitri, dari Grogi hingga Sukses jadi Peserta UKW Berprestasi dan Wartawan Berkompeten
Dalam UKW ke-17 yang digelar PWI Pusat dan PWI Surakarta, wartawan Tribunnews.com, Pravitri lulus dan dinyatakan berkompeten dengan nilai tertinggi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pagi memang belum terlalu sempurna, tapi kesibukan sudah terasa di ruang dapur rumah Pravitri Retno Widyastuti.
Saat itu, jarum jam hendak menuju angka 5. Namun, Vivit -begitu ia karib disapa- sudah sibuk menyelesaikan urusan rumah tangga.
Mulai dari mencuci piring, memasak, hingga menyiapkan bekal untuk sang anak. Di sisi lain, ia juga harus mempersiapkan kebutuhannya sendiri.
Ya, Vivit hendak mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Surakarta di Hotel Alila, Surakarta, Jumat-Sabtu (24-25/5/2024).
Ini adalah kali pertamanya bagi Vivit mengikuti UKW jenjang Muda setelah enam tahun menjadi wartawan Tribunnews.com.
Sekali lagi, ia memastikan semua peralatan yang dibutuhkan saat mengikuti UKW, misalnya laptop dan alat tulis sudah tersimpan rapi di tas ranselnya.
Tepat pada pukul 06.11 WIB, Vivit berangkat. Menggunakan sepeda motor, ia membelah jalanan dari Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar menuju Kecamatan Laweyan, Surakarta.
Lalu lintas tak begitu ramai kala itu. Sebab hari pertama pelaksanaan UKW bertepatan dengan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Waisak.
"Jadi jalan nggak begitu ramai, lancar, dan nggak khawatir kena macet," kata dia.
Sebelum sampai di lokasi acara, Vivit juga menjemput rekan kerjanya, Nanda Lusiana yang indekos di daerah Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.
Keduanya menyempatkan diri untuk sarapan bersama sebelum menuju ke Hotel Alila. Sekira pukul 07.11 WIB, keduanya telah berada di ruangan dan bersiap mengikuti UKW.
Baca juga: 5 Fakta Kegiatan UKW Ke-17 di Surakarta: Pecahkan 2 Rekor hingga Pesan Gibran
Rasa cemas dan khawatir, sempat dirasakan Vivit. Bahkan pikiran blank saking groginya saat mengikuti ujian pemahaman tentang Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-undang Pers.
"Padahal saya sudah belajar UU Pers dan KEJ selama dua hari sebelum UKW. Saat belajar pun, saya baca-baca sambil nulis untuk mempermudah memahami dan menghapal. Namun Alhamdulillah, bisa terlewati dengan baik," kata dia.
Seiring dengan berjalannya waktu, kecemasan dan kekhawatiran yang dialami Vivit, perlahan menghilang. Ia mulai yakin dan percaya diri dengan kemampuannya.