Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Menangkap Ikan Asal RI Ditabrak Kapal Kontainer di Laut Malaka, 5 Nelayan Selamat

Kapal untuk menangkap ikan itu ditabrak oleh kapal kontainer yang tidak dikenal pada tanggal 16 Mei 2024 di pagi hari

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kapal Menangkap Ikan Asal RI Ditabrak Kapal Kontainer di Laut Malaka, 5 Nelayan Selamat
KJRI Penang
Sebanyak lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang-ambing di sekitar perairan Selat Melaka   

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang-ambing di sekitar perairan Selat Melaka.

Sebelumnya para nelayan mengalami nasib nahas.

Kapal untuk menangkap ikan itu ditabrak oleh kapal kontainer yang tidak dikenal pada tanggal 16 Mei 2024 di pagi hari.

Konsul Jenderal RI di Penang Wanton Saragih menyatakan, mengetahui informasi tersebut pada (17/5), pihaknya langsung berkoordinasi dengan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), KBRI Kuala Lumpur dan Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri termasuk melaporkan peristiwa tersebut.

"Insiden terjadi berawal pada tanggal 16 Mei 2024 sekitar pukul 09.00 waktu setempat, saat kelima nelayan melakukan pencarian ikan di sekitar perairan Selat Malaka," tutur Waston dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (29/5/2024).

Baca juga: Ketua INSA Carmelita Hartoto Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal se-Asia Periode 2024-2025

Ia mengatakan, sebuah kapal yang diduga berjenis kontainer tiba-tiba menabrak kapal nelayan yang sedang menangkap ikan. 

BERITA REKOMENDASI

Kemudian kelima nelayan langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.

Cuaca buruk dengan kondisi kabut tebal, disinyalir menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

"Jarak pandang kurang lebih hanya 5 meter sehingga kami tidak mengetahui ada kapal yang mendekat. Ditambah kapal tersebut nampaknya tidak melihat kapal kami dan tidak membunyikan klakson", ujar salah satu nelayan.

Selama, 10 jam berselang, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, kapal CMA CGM Rivoli yang sedang melintas berlayar melihat dan mengevakuasi 4 (empat) nelayan sedang mengapung, berpegangan pada potongan kayu kapal yang hancur.

 Sementara 1 (satu) nelayan lainnya,belakangan diketahui diselamatkan oleh nelayan asal Langkat di titik berbeda.


Pada 17 Mei 2024 malam hari, keempat korban berhasil dievakuasi dari kapal CMA CGM Rivoli ke Boat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Perak. 

Tiga korban dalam kondisi baik, sementara satu lainnya mengalami cidera patah lengan dan luka serius di bagian punggung. 

Nelayan yang mengalami cidera dilarikan ke Rumah Sakit Sri Manjung Perak, Malaysia.

 Pada pagi hari keesokan harinya, Tim Pelindungan KJRI Penang meluncur menuju Perak untuk melakukan pendampingan para nelayan dan memastikan perawatan korban yang mengalami cidera dengan baik.

Setelah melalui pemulihan psikis para nelayan dan perawatan nelayan yang cidera beberapa hari di Malaysia, pada tanggal 27 Mei 2024 keempat nelayan dibantu dan difasilitasi pemulangannya oleh Konsulat Jenderal RI di Penang ke Pangkalan Brandan, Langkat melalui Bandara Kuala Namu.

"Agar dalam melakukan kegiatan mencari ikan, para nelayan lebih berhati-hati dan kapal perlu dilengkapi peralatan yang memadai khususnya alat navigasi”, pesan Wanton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas