Chat Terakhir Polwan Briptu FN sebelum Bakar Briptu RDW: Pulang atau Anak-anak Jadi Korban
Polwan di Mojokerto, Jawa Timur, Briptu FN, membakar suaminya sesama polisi, Briptu RDW, karena dipicu rasa jengkel.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.com - Polisi wanita (polwan) di Mojokerto, Jawa Timur, Briptu FN, sempat mengirimkan chat atau pesan sebelum membakar sang suami, Briptu RDW, Sabtu (8/6/2024).
Pesan yang bernada ancaman itu dikirim Briptu FN agar Briptu RDW segera pulang ke rumah.
Ia mengancam Briptu RDW agar segera pulang atau anak-anak mereka akan menjadi korban.
"Apabila tidak pulang, semua anak-anak akan dibakar," bunyi pesan Briptu FN kepada Briptu RDW, sambil menyertakan foto botol plastik berisikan bensin, dikutip dari TribunJatim.com.
Setelah mengirim pesan itu, Briptu FN lantas menyuruh asisten rumah tangga (ART) untuk mengajak ketiga anaknya bermain di luar hingga akhirnya terjadi insiden tragis.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, mengungkapkan aksi Briptu FN membakar suaminya sendiri lantaran dipicu rasa jengkel.
Sebab, Briptu RDW yang berdinas sebagai anggota Satsamapta Polres Jombang kerap menghabiskan gajinya untuk bermain judi online.
Padahal, Briptu FN menganggap gaji dan tabungan yang mereka peroleh saat ini untuk membiayai kehidupan tiga anaknya yang masih balita.
"Saudara almarhum korban sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya."
"Ini (gaji) dipakai untuk, mohon maaf, main judi online. Ini sementara temuan kami sampaikan," jelas Dirmanto di Lobby Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Minggu (9/6/2024).
Lebih lanjut, Dirmanto mengungkapkan aksi kekerasan terhadap Briptu RDW pada Sabtu kemarin, adalah yang pertama kali dilakukan Briptu FN.
Baca juga: Nasib Briptu FN, Polwan yang Bakar Suami hingga Tewas di Mojokerto, Sempat Ancam Bakar 3 Anaknya
"Ini baru pertama kali karena saking jengkelnya. Karena tersangka ini memiliki tiga anak. Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga kembar, berusia 4 bulan. Nah, ini kan banyak membutuhkan biaya," urainya.
Atas perbuatannya, Briptu FN dijerat pasal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Sementara ini kami terapkan pasal KDRT," pungkasnya.
Korban Tewas setelah Sempat Dirawat
Buntut aksi Briptu FN membakar Briptu RDW, korban mengalami luka bakar hingga 90 persen.
Setelah sempat dirawat di RSUD Wahidin dr Sulaiman Rosyid Mojokerto, Briptu RDW meninggal pada Minggu pukul 12.55 WIB.
Jenazah korban pun dimakamkan di kampung halamannya, di Desa Sumberjo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu sore.
Kasi Humas Polres Jombang, Iptu Kasnasin, mengungkapkan pemakaman korban dilakukan secara dinas.
"Kami dari Polres Jombang, melakukan upacara secara dinas dari anggota Polres Jombang yang ada kaitannya dengan masalahnya di Mojokerto. Almarhum dinas di Satsamapta Polres Jombang," ungkap Kasnasin, Minggu.
Kasnasin menyebut, sebelum dibakar Briptu FN, korban sempat terlihat berdinas di Polres Jombang.
Baca juga: Detik-detik Polwan Briptu FN Bakar Briptu RDW, Korban Tewas setelah Dirawat, Tersangka Trauma
Ia juga mengatakan tidak ada tanda-tanda Briptu RDW memiliki permasalahan selama ini.
Pasalnya, korban dikenal baik dan pendiam oleh rekan-rekannya.
"Kemarin masih dinas, jadi sebelum kejadian itu masih dinas. Kebetulan saya juga bertemu, masih dinas di Polres Jombang," tutur Kasnasin.
"Tidak ada tanda-tanda permasalahan, tidak kelihatan. Karena anaknya (korban) juga diam. Tapi, kalau diajak komunikasi bagus sekali," imbuh dia.
Gara-gara Gaji ke-13 Berkurang Rp2 Juta
Insiden pembakaran terhadap Briptu RDW terjadi setelah Briptu FN mengecek ATM korban, Sabtu pukul 9.00 WIB.
Briptu FN mendapati gaji ke-13 korban yang berjumlah Rp2,8 juta, hanya tersisa Rp800 ribu alias berkurang sebanyak Rp2 juta.
Ia lantas menghubungi Briptu RDW untuk memastikan hal itu.
Ia juga meminta Briptu RDW agar segera pulang ke Asrama Polisi di Jalan Pahlawan, Mojokerto.
Saat itu juga, Briptu FN membeli bensin yang ditempatkan di botol plastik, lalu dibawa pulang ke Asrama Polisi.
Botol itu kemudian disimpan di atas lemari di teras rumah.
Setelahnya, Briptu FN mengirim pesan bernada ancaman akan membakar anak-anaknya jika Briptu RDW tidak segera pulang.
Briptu FN lantas meminta ART mengajak ketiga anaknya bermain di luar rumah.
Saat Briptu RDW tiba di rumah, ia langsung diminta ganti baju, lalu terlibat cek-cok dengan Briptu FN dalam kondisi pintu terkunci.
Tangannya kemudian diborgol ke tangga lipat yang ada di garasi.
Baca juga: Sosok Briptu RDW Tewas Dibakar Istrinya yang Polwan, Dikenal Baik dan Pendiam
Dalam kondisi duduk, korban disiram bensin oleh Briptu FN.
Briptu FN lantas menunjukkan tisu di tangan kanannya yang dibakar dan api merembet ke tubuh korban.
"Pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan sambil berkata, 'Ini lho, Yang, lihaten iki (lihat ini)', namun korban diam saja," ungkap Kapolres Mojokerti Kota, AKBP Daniel S Marunduri, Minggu.
Briptu RDW yang seluruh tubuhnya terbakar, berteriak minta tolong hingga terdengar saksi Bripka Alvian.
Bripka Alvian langsung menerobos masuk rumah dan memadamkan api di tubuh Briptu RDW.
Saat ini, Briptu FN telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jatim.
Meski demikian, ia diketahui terguncang hingga mengalami trauma usai kejadian itu.
"Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Briptu FN ditetapkan tersangka dan ditahan di Polda Jatim."
"Tersangka sedang terguncang dan mengalami trauma yang mendalam," kata Kombes Dirmanto.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terungkap Motif Polwan Bakar Suami, Gaji ke-13 Habis Dibuat Judi Online, Punya 3 Anak Masih Balita
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Luhur Pambudi/Mohamad Romadoni)