Melihat Rumah Pelita, Day Care Khusus Anak Tengkes, Tumpuan Penanganan Stunting Kota Semarang
Menengok Rumah Pelita, terobosan Pemkot Semarang dalam penanganan stunting dari hulu ke hilir dan sering jadi lokasi studi banding penanganan stunting
Editor: Theresia Felisiani
"Kami di sini juga mencari penyebab anak stunting. Kami mengunjungi ke rumah anak tersebut, ternyata PHBS-nya nggak jalan, rumahnya kumuh, nggak ada ventilasinya. Kan repot, makannya orangtuanya kami edukasi," jelas Lana.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), mengataka operasional Rumah Pelita di bawah pengawasan langsung Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Namun, dinas lain serta unsur pemerintah di mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan juga dilibatkan.
“Kami merekrut (tenaga) dari Dinas Kesehatan, ada pengasuhnya, ada juru masaknya, ada pendampingan ahli gizi, sehingga jadi satu paket yang komplit,” kata Mbak Ita.
Sri Endang, satu orangtua yang menitipkan anaknya, mengatakan keberadaan Rumah Pelita sangat bermanfaat.
Ibu rumah tangga warga Kelurahan Krobokan, Semarang Barat, ini telah merasakan dampak positifnya sekalipun anaknya kini belum dinyatakan lulus dari stunting.
"Perkembangan anak saya bagus, yang tadinya jarang komunikasi sekarang mulai aktif komunikasi, udah bisa mewarnai. Pokoknya untuk daycare ini bagus dan sangat membantu," ujar Endang, Jumat (14/6/2024).
Ia mengatakan, selama ini tidak ada pungutan yang dibebankan kepadanya dan orangtua lain.
Dia berpendapat, fasilitas yang tersedia di Rumah Pelita sudah memadai. Terdapat wahana permainan, kamar tidur ber-AC, kamar mandi yang bersih. Bahkan setiap hari anaknya diberi makanan pokok, camilan, hingga tambahan gizi.
“Kami sebagai warga berharap program di Rumah Pelita bisa dikembangkan lagi ke depannya. Misalnya penambahan kuota anak stunting yang diasuh, beserta jumlah pengasuhnya,” harap Endang.
Baca juga: Tangani Stunting, Jokowi Tinjau Posyandu di Bogor dan Jakarta
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati -karib disapa Bintang Puspayoga- mengapresiasi adanya Rumah Pelita di Kota Semarang.
Dia mengatakan, Rumah Pelita bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain yang masih memiliki angka stunting cukup tinggi.
"Dalam penanganan suatu isu, kalau dilakukan berkolaborasi dan terintegrasi, maka hasilnya akan maksimal," kata Bintang Puspayoga, beberapa waktu lalu.
Rumah Pelita turut mengantarkan Mbak Ita dan Pemkot Semarang meraih sejumlah penghargaan terkait penanganan stunting.