Pria di Semarang Akhiri Hidup akibat Judi Online, Titip Pesan ke Istri yang Baru Saja Melahirkan
Seorang pria berinisial SR (32) di Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah mengakhiri hidup karena terjerat judi online, Rabu (19/6/2024).
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial SR (32) di Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, nekat mengakhiri hidup karena terjerat judi online, Rabu (19/6/2024).
Istri SR mengungkapkan sang suami sebelumnya sudah pernah melakukan percobaan mengakhiri hidup sebanyak tiga kali.
Namun, tiga kali juga sang istri berhasil menggagalkan, hingga yang terakhir SR meninggal
Menurut keterangan istri SR pada polisi, korban memang kecanduan judi online sampai pernah menggadaikan sertifikat rumah.
Sebab, uangnya sudah habis untuk bermain judi online.
"Korban sebelum meninggal dunia juga sempat menggadaikan sertifikat rumah karena uang habis untuk judi online," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, melalui pesan singkat, Rabu (19/6/2024), dikutip dari TribunJateng.com.
Diketahui, korban sehari-hari bekerja sebagai ojek online (ojol).
Sempat Kirim WhatsApp ke Istri
Sebelum SR ditemukan tewas karena mengakhiri hidup, ia sempat mengirimkan pesan WhatsApp ke istri.
Diketahui, istri SR tengah berada di rumah orang tuanya di kawasan Kelurahan Tanjung Mas saat kejadian, karena baru saja melahirkan.
Dalam pesan itu, SR menitipkan anaknya kepada sang istri.
Curiga membaca pesan SR, sang istri lalu meminta diantarkan pulang ke rumah suaminya.
Baca juga: Cerita Marketing Judi Online soal Bocornya Rencana Polisi hingga Ditawari ke Luar Negeri
Setibanya di rumah, ia menemukan SR meninggal dunia di kamarnya.
"Istri korban dan saksi masuk ke rumah lalu menemukan korban meninggal di kamarnya," kata Irwan.
Saat memeriksa tubuh SR, polisi sempat menemukan secarik kertas yang berisi pesan korban kepada keluarganya.
Pesan itu berkaitan dengan masalah korban dan sertifikat rumahnya.
Keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan tidak menuntut ke pihak manapun.
Disclaimer:
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.
Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dengan judul Kisah Istri di Semarang, Habis Lahiran, Suami Bunuh Diri Gegara Judol, Sertifikat Rumah Melayang
(Tribunnews.com/Widya) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto/Rahdyan Trijoko)