Keluarga Tidak Percaya Lettu Eko Damara Tewas Bunuh Diri, Paman: Pernah Mengaku Ditekan Atasan
Tim Forensik Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Puspom TNI melakukan ekshumasi terhadap jasad Lettu Laut Eko Damara
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT - Keluarga mengaku tidak percaya Lettu Laut Eko Damara (30) personel kesehatan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir meninggal dunia karena bunuh diri.
Tim Forensik Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Puspom TNI melakukan ekshumasi terhadap jasad Lettu Laut Eko Damara pada Senin (24/6/2024).
Proses ekshumasi dilakukan dipemakaman umum yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca juga: Klarifikasi TNI AL soal Alasan Tak Autopsi Jasad Lettu Eko Damara yang Diduga Akhiri Hidup di Papua
"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi," ujar Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko, di lokasi.
Lanjut Satar, keluarga melakukan upaya atau membuat laporan ke Puspom TNI, agar jasad Lettu Laut Eko diautopsi.
"Kami berterimakasih kepada Panglima TNI, karena akhirnya permohonan kami untuk dilakukan otopsi dilaksanakan," ujar Satar.
Pernah ditampar pimpinan
Sebelum tewas diduga bunuh diri, ternyata Eko Damara mengaku pernah mendapat tekanan dari atasannya.
Bahkan tak hanya itu, Lettu Laut Eko juga mengaku diduga pernah ditampar pimpinannya.
"Almarhum ini pernah mengatakan tertekan oleh atasannya. Walaupun dia tidak menyebutkan jabatan dan pangkatnya. Dan almarhum pernah ditempeleng (tampar) pimpinannya di depan bawahan," ujar Abdul Satar Siahaan paman Eko.
Satar menambahkan, bahwa yang dimaksud atasan yang bersangkutan, ia seseorang yang pangkatnya yang lebih tinggi dari almarhum.
"Berartikan kapten, mayor, dan letkol. Dan yang tertinggi di lokasi itu atau Dansatgas, yaitu letkol. Makanya ini harus diperiksa semua. Inikan bukti petunjuk yang harus disampaikan," ucap Satar.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerbitkan surat perintah membentuk tim investigasi gabungan, untuk mengungkap kematian Letnan Satu (Lettu) Laut Eko Damara yang disebut tewas bunuh diri.
Baca juga: Kronologi Lettu Eko Damara Akhiri Hidup Versi TNI AL, Tinggalkan Utang Hampir Rp1 Miliar
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Penyelidikan Kriminal dan Pengamanan Fisik (Lidkrimpamfik) Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI, Kolonel POM Jefri Purba saat diwawancarai wartawan.
"Pengaduan keluarga sudah disampaikan ke Puspom TNI dan sudah kita tindaklanjuti, dengan terbitnya surat perintah dari Panglima TNI, membentuk tim investigasi gabungan yang terdiri dari Puspom TNI, Puspomal, Asintel, serta dibantu dari marinir," ujar Jefri, Senin (24/6/2024).
Jefri mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan salahsatu fungsi penyelidikan, untuk membuat terang perkara ini.
"Kegiatan hari ini kita melakukan ekshumasi dari jenazah Letnan Satu (Lettu) Laut Eko Damara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh teman-teman divisi forensik Polda Sumatera Utara," ucap Jefri.
"Jadi kita menunggu hasilnya bagaimana, nanti akan disampaikan oleh tim forensik hasil otopsi kepada penyidik Puspom TNI," sambungnya.
Baca juga: Lettu Eko Disebut Bunuh Diri Tapi Keluarga Meragukan, Dankormar TNI AL Ungkap Alasan Tak Autopsi
Ketika disinggung kenapa sekarang baru dilakukan autopsi, Jefri menambahkan jika itu hanya masalah teknis.
"Itu masalah teknis ya. Karena kebetulan secara teknis yang mempunyai kewenangan untuk melakukan otopsi adalah teman-teman forensik dari Polda Sumatera Utara. Dan kita sudah berkoordinasi dengan Polda Sumatera Utara, sehingga hari ini sudah terlaksana," ujar Jefri.
Diketahui, Lettu Laut Eko tewas setelah bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu(27/4/2024).
Keluarga menaruh kecurigaan lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.
Bahkan, mereka mendapat kabar yang berbeda-beda dari pejabat Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL).
Baca juga: Kronologi Oknum TNI AL Tembak Remaja di Makassar: Berawal Bentrok Warga, 1 Orang Tewas
Kabar yang diterima mereka, Eko disebut bunuh diri dengan menembak kepala di pos komando taktis karena depresi akibat sakit malaria.
Di sisi lain, pihak keluarga juga menerima kabar bahwa Eko meninggal bunuh diri di kamar tidur akibat terlilit utang.
Keluarga menaruh kecurigaan karena terdapat luka bakar seperti disulut api rokok di punggung Eko. Di punggungnya juga terdapat luka lebam.
Tak hanya itu, pihak keluarga menemukan luka lebam di mata, bawah ketiak, lutut kanan, hingga kaki kanan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BREAKING NEWS : Jasad Lettu Eko Damara Diekshumasi setelah Disebut-sebut Tewas Akhiri Hidup di Papua
dan
Sebelum Dikabarkan Tewas Bunuh Diri, Ternyata Lettu Eko Damara Diduga Pernah Ditampar Pimpinan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.