Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Kronologi Versi Pasien dan Polisi soal Ambulans Diberhentikan Rombongan Jokowi di Kalteng

Kondisi terkini pasien ambulans yang diberhentikan rombongan Jokowi, alami sesak napas hingga kritis.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Beda Kronologi Versi Pasien dan Polisi soal Ambulans Diberhentikan Rombongan Jokowi di Kalteng
X @NinzExe07
Video ambulans disetop saat rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, viral di media sosial. 

Melainkan petugas yang mengatur lalu lintas yang sedang menjaga jalur yang dilalui rombongan Jokowi.

“Kami sama sekali tidak menyalahkan Bapak Presiden atau rombongannya, tetapi diduga oknum polisi yang memberhentikan kami, entah itu siapa atau apa kami tidak tahu. Namun yang pasti pakaiannya polisi dan mengenakan topi, jelas dalam video,” jelas anak Sriyati.

Rina mengatakan, petugas itu sempat menanyakan apakah ambulans membawa pasien gawat darurat.

Meski sudah melihat langsung kondisi Sriyati, petugas tidak bergeming.

Petugas tersebut tetap memberhentikan ambulans dan meminta menunggu sampai rombongan Jokowi lewat.

“Saat itu petugasnya sudah melihat ke dalam ambulan melalui jendela dan menanyakan ada pasien apa tidak, saya menjawab bahwa ada pasien, tolong,” jelas Rina.

Terkait kejadian ini, keluarga pasien pun meluapkan kekecewaannya.

Baca juga: VIDEO Sopir Ambulans yang Disetop Rombongan Jokowi Minta Maaf seusai Videonya Viral

Klarifikasi Polda Kalteng

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), Kombes Erlan Munaji telah memberikan klarifikasi terkait video viral mobil ambulans disetop rombongan Jokowi.

Erlan menyebut, saat kejadian sopir ambulans tidak menyalakan rotator.

Selain itu, kondisi jalanan yang sangat padat juga mengakibatkan petugas sudah harus mengamankan jalur yang akan dilewati rombongan Jokowi.

"Kami sayangkan juga bahwa supir dari ambulans tersebut tidak menyalakan rotator."

"Seyogyanya bisa menyalakan rotator, supaya bisa didahului masuk ke rumah sakit," kata Erlan dilansir Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Jika memang situasi darurat, kata Erlan, seharusnya sopir ambulans bisa menyalakan lampu rotator.

Sehingga, akan ada bantuan pembukaan jalan bagi mobil ambulans.

Istana Minta Maaf

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas