Sosok Bos Toko Baju Pembunuh Karyawan Koperasi, Punya Rumah Mewah, Tak Pernah Ada Masalah
Bos toko baju di Palembang otaki pembunuhan karyawan koperasi. Sosoknya diungkap warga dan Ketua RT setempat.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Antoni, pemilik toko baju atau distro di Palembang, Sumatra Selatan menjadi otak pembunuhan terhadap seorang karyawan koperasi bernama Anton Eka Saputra (25).
Kini, Antoni masih dalam pengejaran polisi dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Usai membunuh korbannya, pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan memasukkan jasad korban ke kolam dan ditutup menggunakan cor.
Melansir TribunSumsel.com, sebagai seorang pengusaha dibidang fashion, Antoni memiliki rumah rumah mewah yang terletak di Komplek Kehutanan Tiga Lorong Kelengkeng Raya, Kecamatan Alang-alang Lebar.
Rumah itu berjarak lebih kurang 200 meter dari rumah toko (ruko) yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan.
Seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, rumah mewah itu baru ditempati Antoni dan keluarga selama setahun terakhir.
"Baru satu tahun rumah ini dia tempati sama istrinya. Tiga tahun dibangun bertahap," katanya saat dijumpai TribunSumsel.com, Kamis (27/6/2024).
Sebelum menempati rumah mewah itu, Antoni dan sang istri tinggal di ruko yang sudah dirintisnya selama bertahun-tahun.
"Dulu dia tinggal di ruko distro-nya itulah dan itu sewa. Karena mau cari tempat tinggal yang dekat dengan distro akhirnya dia bangun sendiri di sini," ungkap dia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, Antoni dikenal sebagai pribadi yang cukup baik dan mudah bergaul.
"Orangnya biasa-biasa saja, kalau ada kegiatan di sini ikut kumpul dan juga kalau pergi buka distro pagi pulang malam jam 10," jelasnya.
Baca juga: Utang Rp10 Juta Diduga Jadi Penyebab Pegawai Koperasi Dibunuh, Padahal Pelaku Punya Rumah Mewah
Ketua RT setempat, Herman mengatakan, Antoni memiliki keseharian dan interaksi sesama warga yang baik.
Sebelum kejadian ini, ia bahkan tak pernah mendengar Antoni terlibat masalah dengan siapapun.
"Orangnya bagus-bagus aja tidak ada yang aneh. Dia ramah kalau sama tetangga juga tidak pernah ada masalah," jelas dia.
Oleh karena itu, ia tak menyangka Antoni terlibat dalam pembunuhan seorang karyawan koperasi.
"Tidak menyangka karena yang kami dan warga tahu dia ini kerjanya cuma di distro terus kalau tutup pulang ke rumah. Tidak tahu kalau ada masalah lain," tandas dia.
Awal Kasus
Pembunuhan ini terungkap setelah adanya laporan orang hilang atas nama Anton Eka Saputra.
Terakhir kali, Anton pamit pergi menagih utang ke nasabah, namun setelahnya ia tak pernah kembali.
Dalam proses penyelidikan, polisi menemukan kejanggalan terkait hilangnya Anton saat menagih utang.
Polisi mendatangi ruko yang menjadi tempat terakhir korban menagih utang, namun ruko itu sudah dalam kondisi kosong ditinggal seluruh penghuninya.
"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, melansir TribunSumsel.com, Rabu (26/6/2024).
Yang membuat kecurigaan kian kuat yakni ditemukannya bercak darah di ruko tersebut.
"Kemudian anggota melihat ada sebilah cutter yang bersimbah darah," jelasnya.
Polisi pun melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban.
Baca juga: Penyebab Tewasnya Karyawan Koperasi di Palembang, Jasad Korban Dimasukkan Kolam dan Dicor
Kecurigaan makin bertambah, sebab berdasarkan penyelidikan digital forensik, barang-barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain.
Polisi akhirnya menangkap satu pelaku yang diduga terlibat dalam pembunuhan karyawan koperasi.
"Dan pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2024 kemarin kami telah menangkap seseorang yang kami curigai terlibat."
"Kemudian kami lakukan pendalaman, barulah diketahui bahwa ini adalah kasus pembunuhan," terangnya.
Petugas kepolisian pun akhirnya mengungkap, Anton Eka Saputra yang selama ini dicari ternyata dikubur di ruko tempat nasabah yang dia tagih utangnya.
Saat ditemukan, kondisi korban sudah dikubur, kemudian tanahnya dicor tepat di halaman belakang toko pakaian milik pelaku utama.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban pergi ke ruko tersebut untuk menagih utang Rp 10 juta.
Saat itu, korban juga sedang membawa uang Rp 30 juta. Namun, uang itu belum diketahui keberadaannya.
"Tidak banyak (utang) mungkin kisaran Rp 10 juta. Nah terakhir kali juga korban ini minta transfer ke temannya."
"Jadi posisi dia bawa Rp 30 juta. Tapi belum pasti totalnya karena di dalam tasnya adalagi. Kami belum tahu uang itu di mana," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Penampakan Rumah Mewah Bos Distro Cor Pegawai Koperasi di Palembang, Sudah Kosong Ditinggal Penghuni
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan/Laily Fajrianty)