Alasan Keluarga Ketua OSIS di Klaten Tak Buat Laporan Polisi, Korban Tewas Tersetrum di Kolam
Terungkap penyebab tewasnya seorang siswa SMAN 1 Cawas, Klaten, Jawa Tengah pada Senin (8/7/2024). Pihak keluarga memilih tak buat laporan.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNNEWS.COM - Proses penyelidikan tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Jawa Tengah tak dilanjutkan.
Korban meninggal di hari ulang tahunnya yang ke 18 pada Senin (8/7/2024).
Jenazah telah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan pada Selasa (9/7/2024).
Siswa berinisial FN tersebut dimasukkan temannya ke dalam kolam hingga tersetrum listrik.
Pihak keluarga memilih untuk menerima kematian korban sebagai musibah.
"Kami mintai pendapat keluarga dan orang tua (korban), tidak akan membuat laporan. Atau dengan meninggalnya anak merupakan sebuah musibah," ujar Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa kepada TribunSolo.com.
Dengan demikian, Umar mengatakan, pihak kepolisian tidak dapat melanjutkan proses hukum tanpa ada laporan dari keluarga korban.
"Dan saat ini, kami tetap melakuan klarifikasi dari beberapa orang yang ada di sekitar," paparnya.
Pihak keluarga yang diwakili ayah korban, juga telah menandatangani surat pernyataan.
Salah satu keluarga Fajar, Suparno (53) yang merupakan Paman mengatakan hal ini dilakukan usai kesepakatan keluarga.
"Jadi kami dari pihak keluarga, setelah bicara dengan bapak ibunya. Semua keluarga bisa menerima ini musibah," ucapnya.
Baca juga: Detik-detik Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas, Diduga Injak Pompa Air Kolam dan Tersetrum Listrik
Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, mengungkapkan siang itu puluhan siswa yang merupakan anggota Osis SMAN 1 Cawas berangkat ke sekolah untuk melakukan rapat.
Disebutkan, rapat pengurus Osis itu membahas rencana kegiatan sponsorship untuk acara lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa yang bakal dilaksanakan pada 25 Juli 2024.
Setelah rencana kegiatan itu tersusun, sekitar pukul 13.00 WIB seorang siswa di antaranya mengetahui bahwa korban sedang berulang tahun.
Sehingga setelah makan siang, sejumlah siswa pun berinisiatif merayakan hari lahir korban dengan cara menaburkan tepung ke badan korban.
Lalu menceburkan korban ke dalam kolam berisi air sedalam 1,7 meter di depan ruang kelas.
Dikatakan, saat itu korban dan kawan-kawannya sempat bergurau.
"Kemudian korban sempat berusaha untuk mentas (keluar dari dalam kolam). Tapi ternyata dia tidak sadar menginjak setrum. Bagi dia, kakinya kok kram, padahal itu setrum," ungkap Umar.
Baca juga: Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersetrum Listrik di Hari Ulang Tahun, Dimasukkan Teman ke Kolam
Mengetahui hal itu, dua orang teman korban sempat masuk ke dalam kolam untuk menolong.
Kala itu mereka baru mengetahui bahwa itu setrum (aliran listrik).
Lantas satu orang keluar dari kolam dan mematikan listrik.
Sementara, satu siswa lain yang masih di dalam air sempat mengalami sesak napas.
Akhirnya, korban dan siswa yang sesak napas itu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun sampai di rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong.
"Sementara, siswa satunya kini masih dirawat di rumah sakit," katanya.
Lebih lanjut, Umar menyebut pihak kepolisian sudah mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait kejadian itu.
Baca juga: Sosok Ketua OSIS SMA di Klaten yang Tewas saat Ulang Tahun, Tersetrum Listrik Kolam Sekolah
Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP tetapi belum bisa melanjutkan penyelidikan sebab keluarga korban sudah mencabut laporan.
"Keluarga korban tidak mau melanjutkan laporan, sehingga kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," paparnya.
Dikatakan, pihak keluaga korban sudah menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
Sehingga perwakilan pihak keluarga dan kepala desa di rumah korban, datang ke Polsek Cawas untuk mengurus surat pernyataan.
"Surat pernyataannya langsung dibikin oleh ayah korban," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Legowo, Keluarga Fajar Ketua Osis di Klaten Jateng Tak Lapor Polisi: Tak Ada Proses Hukum