VIRAL Fortuner Sengaja Diparkir di Depan Gerbang SMP 1 Cibinong, Ternyata Wujud Protes Pemilik Mobil
Mobil sudah terpakir di depan gerbang SMPN 1 Cibinong sejak Rabu 10 Juli 2024 malam dan sampai Kamis siang
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sebuah mobil Toyota Fortuner putih nopol F 1292 FB yang diparkir di depan pintu gerbang masuk SMPN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor viral di media sosial, Kamis (11/7/2024).
Mobil menghalangi pintu gerbang sehingga menutup akses jalan keluar masuk SMPN 1 Cibinong sehingga guru maupun ortu siswa lainnya tidak bisa masuk dan keluar SMPN 1 Cibinong.
Polisi dan aparat terkait menurunkan mobil derek untuk memindahkan mobil tersebut.
Akibatnya ruas jalan di depan sekolah yakni Jalan Mayor Oking mengalami kemacetan, saat mobil derek memindahkan Fortuner yang diparkir tepat di depan gerbang SMPN 1 Cibinong itu.
Terkuak peristiwa di balik itu?
Berdasarkan informasi yang diperoleh, mobil Fortuner di sana, diduga sengaja dilakukan pemilik mobil sebagai bentuk protes.
Pasalnya, anak pemilik tidak lolos masuk ke sekolah tersebut lewat PPDB.
Baca juga: PPDB Surakarta 2024 TK SD SMP Jalur Zonasi Ditutup 12 Juli 2024, Ini Cara Daftarnya
Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu mengatakan, mobil sudah terpakir di depan gerbang SMPN 1 Cibinong sejak Rabu 10 Juli 2024 malam dan sampai Kamis siang, mobil tidak juga dipindahkan dan menutup akses keluar masuk sekolah.
"Iya benar (diduga tidak terima anaknya tidak lolos PPDB), karena rumahnya deket dari sekolah di belakang kelurahan.
Sengaja (mobil parkir di depan gerbang sekolah) dari semalam," kata Yunli dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/7/2024).
Mobil tersebut digeser oleh petugas.
Setelah digeser polisi kemudian mengecek pemilik mobil Toyota Fortuner bernomor polisi F 1292 FB.
Berdasarkan data di STNK, pemilik mobil berinisial DS, salah satu anggota ormas di daerah Cibinong.
Dilansir dari Kompas.com, kepada polisi, DS mengaku sengaja memarkirkan kendaraannya di pintu masuk gerbang sekolah karena anaknya tidak diterima PPDB.
"Katanya sih dari ormas ya. Kita tanya ke dia soal itu. Lagipula tidak ada tindak pidana karena hanya mengungkapkan kekecewaannya saja," ungkapnya.
Yunli memastikan tidak kerusakan yang ditimbulkan oleh orangtua murid tersebut.
Ia hanya menghalangi pintu masuk sebagai bentuk protes karena kecewa. "Dia menghalangi dari semalem dan paginya kita tindak.
Saya sempat nanya kenapa, alasannya karena kecewa. Dia pengen mereka tahu bahwa rumahnya ada di belakang sekolah," tutur Yunli. (Kompas.com/Afdhalul Ikhsan) (wartakota/Budi Sam Law Malau)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.