Pratu Rizal Cerita Kondisi Tambang Emas Suwawa, Rawan Konflik, Sempat Bantu Evakuasi Jenazah Korban
Para penambang menggali lubang gunung emas di wilayah itu hingga mencapai kedalaman 200 meter.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Pratu Rizal Kapoyos, anggota Yonif 713/Satya Tama Gorontalo mengaku merasakan langsung dampak dari amukan longsor yang terjadi pada Sabtu (6/7/2024) malam hari hingga Minggu (7/7/2024) dini hari.
Pratu Rizal ditugaskan bersama timnya, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan tambang emas yang terletak di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo itu.
Rizal bersama rekannya sudah 5 bulan melakukan tugas pengamanan di tambang emas titik bor 17, 18, 19 dan Gergaji.
Kawasan tersebut memang dikenal rawan konflik antara pekerja tambang. Sehingga, keberadaan TNI sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusuhan.
Baca juga: Longsor Tambang Emas Gorontalo Tewaskan 25 Orang: Hancur Lebur, Saksi Ungkap Detik-detik Kejadian
"Saya sudah lima bulan ditugaskan jaga di sini sebelum longsor," ujar Pratu Rizal saat ditemui TribunGorontalo.com di Posko 6 SAR, Rabu (10/7/2024).
Ia mengakui, selama pengamanan di titik bor tersebut masih tergolong aman, sangat jarang terjadi konflik antara masyarakat penambang.
Paling berbahaya itu, saat para penambang melakukan penggalian di dalam gunung.
Kadang, Rizal bersama rekannya perlu menasihati kepada pekerja untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas tambang.
Bagaimana tidak, para penambang menggali lubang gunung emas di wilayah itu hingga mencapai kedalaman 200 meter.
"Yang bahaya itu aktivitas tambang di dalam gunung, itu kedalamannya bukan hanya 8 - 10 meter, tapi sampai 200 meter," jelasnya.
Namun begitu, tugas pengamanan tersebut menjadi semakin berat ketika gunung yang memiliki limpahan emas itu longsor.
Baca juga: Korban Selamat Longsor di Gorontalo Bertambah 7 orang, Korban Tewas Jadi 26 Orang
Longsor terjadi secara tiba-tiba dan mengakibatkan kerusakan parah di area tambang serta mengancam keselamatan para pekerja.
Kejadian longsor itu, kata Rizal, terjadi sekira pukul 23.00 Wita, Sabtu (6/7/2024) malam hari.
Ia mengakui, longsor terjadi sangat cepat, tak ada tanda-tandanya. Kendati ia bersama rekannya tengah melakukan patroli.