Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP di Sragen, Satu Pesilat jadi Tersangka, Keluarga Temukan Banyak Lebam
Polres Sragen menyelidiki kasus tewasnya siswa SMP bernama Muhammad Jais Andika Putra (15). Korban yang masih kelas 8 dipukul saat latihan silat.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya siswa SMP di Sragen, Jawa Tengah telah diselidiki dan ditetapkan satu tersangka berinisial Y (17).
Korban yang bernama Muhammad Jais Andika Putra (15) tewas saat latihan silat pada Jumat (12/7/2024) malam.
Berdasarkan keterangan polisi, korban dipukul di bagian dada hingga tewas.
Namun, ibu korban, Suyatmi, menyatakan kondisi jasad anaknya memprihatinkan.
"Saya curiga dari rumah, sehat, kok pulang sudah tidak ada, iya, dari rumah, sehat," jelasnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (15/7/2024).
Suyatmi sempat melihat kondisi korban saat di RSUD Soeratno Gemolong.
Kepala korban lebam-lebam.
"Saya tahunya sudah di rumah sakit, saya sampai rumah sakit jam 21.30 WIB, yang mengabari Bapak (kakek korban)," katanya
"Pas lihat ada luka di dahi dan pipi, lukanya gosong (lebam) disini, kayak kebentur, tahunya pas di rumah sakit Gemolong," tambahnya.
Suyatmi tidak mengetahui, apakah yang memukul anaknya lebih dari satu orang.
"Maka dari itu, apakah orang satu mukul, orang satu mukul, kan tidak tahu, soalnya disitu tempatnya sepi, dan tidak ada saksi orang lain," ujar dia.
Baca juga: Siswa SMP di Sragen Tewas saat Latihan Silat, Lawan Tanding jadi Tersangka
"Kalau dipukul dada tidak mungkin, meski kena sini (ulu hati) dada itu nggak mungkin, soalnya fatal," sambungnya.
Suyatmi meminta agar kasus yang menimpa putra tetap diproses hukum.
Ia tidak terima atas kematian sang putra kedua itu.
Karena Suyatmi menemukan banyak kejanggalan atas kematian putranya.
"Berharap gimana ya, (tetap diproses) jalur hukum, saya nggak terima, solanya kayak sudah direncanakan," katanya.
Kronologi
Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam melalui Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mengungkapkan kejadian tewasnya warga Kecamatan Miri tersebut bermula dari pertarungan adu teknik.
Korban saat itu latihan bersama dengan 11 teman lainyna.
Baca juga: Detik-detik Siswa SMP di Sragen Tewas saat Latihan Silat, Diduga Ditendang Senior
Mereka sepakat untuk melakukan sabung atau pertarungan adu teknik.
Kebetulan korban mendapat giliran pertama dalam sabung itu.
Y menjadi lawan sabung korban.
"Saat melakukan pertarungan tersebut, pelaku awalnya menyerang korban dengan tendangan, namun dapat ditangkis, dan kedua, korban juga menendang pelaku, tapi sempat ditangkis," jelas Wikan.
"Dan yang ketiga saat pelaku melakukan pemukulan mengenai dada korban sebelah kanan, dan saat itu juga korban jatuh tersungkur ke depan," sambungnya.
Wikan melanjutkan teman-teman korban termasuk pelaku sempat menolong korban.
Korban sempat diberi air putih dan air putih tersebut sempat ditelan korban.
Baca juga: Tampang Para Pendekar Silat yang Keroyok Pemuda hingga Tewas di Gresik, 3 Orang Masih Buron
Saat mau diberi air putih yang kedua, korban muntah lalu tidak sadarkan diri.
Mengetahui hal tersebut, teman-teman korban pun sempat panik dan membawa korban ke klinik terdekat.
Karena kondisi yang kurang memungkinkan, korban lalu dibawa ke RSUD Soeratno Gemolong.
"Saat pemeriksaan dari tim RSUD Gemolong, korban dinyatakan meninggal," singkatnya.
Polisi telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus meninggalnya Jais.
"Untuk tersangka sudah ditetapkan, satu orang, inisial Y, umur 17 tahun, warga Kecamatan Miri juga," ungkap Wikan.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Tewasnya Jais saat Latihan Bela Diri di Sragen Jateng, 11 Orang Sepakat Lakukan Sabung