Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Helikopter Jatuh Terlilit Layang-layang di Bali, Pilot Terlambat Menghindar di Ketinggian 1.000 Kaki

Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV membantah helikopter PK-WSP jatuh karena terlilit tali layangan.

Editor: Erik S
zoom-in Helikopter Jatuh Terlilit Layang-layang di Bali, Pilot Terlambat Menghindar di Ketinggian 1.000 Kaki
HO
Kolase foto Helikopter jatuh di Suluban Pecatu, Kuta Selatan - Bali pada Jumat (19/7/2024) sore milik PT Whitesky Aviation. Helikopter PK-WSP type Bell 505 mengalami kecelakaan pukul 15.33 WITA. 

TRIBUNNEWS.COM, BADUNG-  Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV membantah helikopter PK-WSP yang jatuh karena terlilit tali layangan karena terbang rendah.

Kepala Kantor Otban Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono mengatakan helikopter tersebut terbang di ketinggian 1.000 kaki (feet) dan tidak tergolong terbang rendah karena masih diperbolehkan terbang dengan ketinggian tersebut.

Seperti diketahui, helikopter naas itu jatuh di wilayah Suluban, Pecatu, Badung, Bali pada Jumat 19 Juli 2024.

Baca juga: Fakta-fakta Helikopter Jatuh di Bali Diduga Terlilit Tali Layangan, Pernah Dipromosikan Raffi Ahmad

“Kalau dibilang terbang rendah tidak juga karena kalau persyaratannya terbang visual sebenarnya masih diperbolehkan terbang dengan ketinggian tersebut,” ujar Agustinus. 

Menurut Agustinus, helikopter sebelum terbang sudah mempunyai flight plan dan sudah diberikan izin oleh AirNav Indonesia Cabang Denpasar terbang di ketinggian tersebut. 

“Memang hanya 1.000 feet yang di-request oleh mereka ke AirNav. Pilot itu menyampaikan begitu di 1.000 feet dia melihat layang-layang di atas dia,” ungkapnya.

 Agustinus menambahkan informasi dari pilot kayaknya dia sudah terlambat menghindari layangan itu karena sudah melihat layang-layang berada diatasnya.

Berita Rekomendasi

“Sudah terlambat ya sudah akhirnya helikopter tidak bisa dikendalikan dan jatuh. Indikasi kelalaian karena telat menghindar, saya tidak bisa mengatakan ini ada kelalaian atau tidak mungkin itu akan diinvestigasi lebih lanjut oleh KNKT,” ucapnya.

Dari informasi dan catatan aplikasi Flightradar24 helikopter PK-WSP take off atau lepas landas dari helipad di kawasan GWK Cultural Park, Jumat 19 Juli 2024 pada pukul 14.33 WITA.

Namun baru terbang sekitar 3 menit atau sekira pukul 14.37 WITA helikopter tersebut mendarat dan jatuh di lahan kosong milik warga.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh pihak PT Whitesky Aviation.

"Kami disampaikan bahwa pada tanggal 19 Juli 2024 pukul 14:36 WITA berdasarkan data dan sistem flight following kami, telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan," ujar VP. GRC PT. Whitesky Aviation, I Gede Bambang Narayana, melalui keterangan tertulisnya.

Baca juga: KNKT Investigasi Kecelakaan Helikopter Jatuh di Bali, Bangkai Helikopter Ditutup Terpal Biru

"Upaya pendaratan darurat itu berakibat rusak berat helikopter Bell-505 RX registrasi PK-WSP milik PT. Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali yang dioperasikan dibawah AOC PT Whitesky Aviation," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengatakan awalnya helikopter take off dari helipad GWK Cultural Park pada pukul 14.33 WITA untuk melakukan tur wisata. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas