Tangis Siswa SD di Probolinggo Tolak Merger ke Sekolah Lain, Wali Murid Khawatir Ganggu Mental Anak
Puluhan murid SDN Widoro tampak melakukan aksi protes hingga menangis lantaran tidak mau dipindahkan ke sekolah lain, Kamis (25/7/2024).
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Garudea Prabawati
"Kami pihak orang tua tetap memohon, agar tempat sekolah siswa tidak dipindahkan. Karena kami khawatir mengganggu mental anak-anak kami. Belum lagi saat kita ada kerjaan lainnya, jadi kasihan kalau berangkat sendiri," pinta Inayah.
Kata Kepsek SDN Widoro
Merespons penolakan tersebut, Kepala SDN Widoro, Syaiful Anshori menyampaikan, alasan pihaknya melakukan merger itu sudah dengan berbagai pertimbangan yang matang dan kebaikan pendidikan.
Satu di antaranya, alasan efisiensi anggaran karena jumlah murid tidak mencapai 60 siswa.
"Beberapa alasan di antaranya demi efisiensi anggaran, jumlah murid yang tidak mencapai 60 siswa-siswi, serta memenuhi kekurangan guru di Kecamatan Krejengan," ujar Syaiful.
"Sebenarnya di sini, kita sudah multigrade, yakni menggabungkan kelas 1 dan 2, 3 dan 4, kemudian 5 dan 6. Untuk tenaganya juga lengkap, ada tiga guru kelas, ditambah guru olah raga, agama, penjaga, operator, dan saya kepala sekolah," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim-Timur.com dengan judul Saat Puluhan Siswa-siswi SD di Probolinggo Merajuk untuk Tidak Dimerger
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim-Timur.com/Ahsan Faradisi)