Digelar di BRIN, Proyek Air Bersih untuk Kaltim Masuk 10 Besar Penghargaan Inovasi Berkelanjutan
Isu air bersih di Kalimantan Timur disebut menjadi salah satu aspek bagaimana Ibu Kota Negara (IKN) bakal berhasil berhasil diwujudkan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu air bersih di Kalimantan Timur disebut menjadi salah satu aspek bagaimana Ibu Kota Negara (IKN) bakal berhasil berhasil diwujudkan.
Karena itulah, dalam SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024, salah satu proyek yang terpilih di 10 besar yakni proyek pompahidram dengan tema “Reviving Hope: From Mining Void To A Clean Water” untuk menyediakan sumber air bersih di Kalimantan Timur.
Adapun proyek tersebut merupakan milik PT Multi Harapan Utama (MHU), salah satu unit bisnis dari MMS Group Indonesia (MMSGI).
Digelar di Grand Ballroom Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024 dihadiri oleh Vivi Yulaswati selaku Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Mego Pinandito selaku Deputy Chairman for Development Policy BRIN, Josephine Satyono selaku Executive Director Indonesia Global Compact Network (IGCN) dan Gita Sabharwal dari UN Resident Coordinator Indonesia.
Josephine Satyono mengatakan terpilihnya proyek hidram MHU dan MMSGI ke dalam Grand Final SDGI Innovation Accelerator 2024 tak lepas darikesesuaian program inovasi dalam mendorong agenda Tujuan Program Berkelanjutan, di antaranya relevansi solusi, dampak program berkelanjutan terhadap komunitas sertakomitmen dan kesediaan.
“Pelaksanaan SDGI bertujuan untuk meningkatkan kemampuandan ketajaman bisnis para professional muda dalam memecahkan masalah dan mengembangkan produk atau layananyang menjawab tantangan global," kata dia dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).
Dia menambahkan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerjanamun juga seluruh pemangku kepentingan termasuk msyarakatdi sekitar opersional perusahaan.
Sementara itu CEO MMSGI Sendy Greti mengatakan proyek pompa hidram ini tidak hanya menghadirkan solusipraktis untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih di wilayah pascatambang, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui teknologi sederhana dan berkelanjutan.
"Void (kolam) pascatambang disulap menjadi wadah sumber air bersih sehingga memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 2.000 warga di tiga Desa di Kalimantan Timur," kata dia
"Melalui inisiatif ini, kami mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang untuk pembangunan berkelanjutan. Teknologi Hidram yang digunakan adalah teknologi ramah lingkungan dan hemat biaya, memungkinkandistribusi air bersih tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar. Hal ini menjamin keberlanjutan akses air bersih kepadaMasyarakat dalam jangka panjang," kata dia.
Sendy mengaku bangga atas pencapaian di ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024 pada keikutsertaannya yangpertama kali.
"Proyek pompahidram ini adalah bukti nyata dari kekuatan kolaborasi dan inovasi. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagibanyak pihak untuk terus berinovasi dalam menghadapitantangan lingkungan dan sosial," ujarnya.
Sebagai informasi, SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024 diikuti total 16 tim dari 15 perusahaan yang merupakan anggotadan sub-anggota IGCN.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Kelangkaan Air Bersih di Kota Besar?
Setiap tim terdiri dari talent-talent mudayang mewakili berbagai jenis Perusahaan dan industri baik darikalangnan BUMN maupun swasta yang turut andil dalam program keberlanjutan. (*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia