Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Upaya Tekan Stunting, Kemenkominfo Libatkan Tokoh Agama

Stunting tak hanya berdampak buruk pada kesehatan dan kecerdasan, namun secara ekstrem dapat mengakibatkan kematian.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Upaya Tekan Stunting, Kemenkominfo Libatkan Tokoh Agama
ist
Forum Sosialisasi #SadarStunting bersama Genbest di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (30/7/2024).  

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak, Dian Purnama Sari yang hadir dalam acara tersebut menyatakan penyakit anemia dapat mempengaruhi kesehatan anak sejak dalam kandungan.

“Anemia pada ibu hamil sudah diteliti berhubungan atau bisa menyebabkan dan menjadi faktor risiko dari anak stunting. Saat ini sebagai tatalaksana stunting pemeriksaan dan pemberian tablet tambah darah juga dilakukan pada remaja,” jelas Dian.

Terkait dengan anak pendek adalah stunting, Dian mengatakan tidak semua anak pendek tergolong stunting.

Menurutnya stunting terjadi karena kondisi stunted, atau pendek di bawah rata-rata anak seusianya, yang kronis dalam hitungan bulan atau tahun.

“Anak yang pendek tidak selalu karena nutrisi, bisa jadi karena genetik. Kelainan yang menyebabkan tulang pendek itu adalah stunted. Tapi kalau dikarenakan proses kronis berbulan-bulan atau bertahun-tahun kekurangan asupan dan nutrisi, inilah yang menjadi stunting,” papar Dian.

Baca juga: Saluran Cerna Anak yang Sehat Punya Peran Cegah Stunting

Saat ini, sekitar 11,8 persen anak di Kabupaten Manggarai Barat termasuk dalam kondisi stunting. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo, menyebut faktor tertinggi penyebab stunting adalah pola asuh dan pola makan.

“Pola asuh terkait dengan literasi orang tua atau keluarga yang merawat anak, lalu pola makan erat kaitannya dengan ketersediaan bahan pangan di keluarga atau erat kaitannya dengan kemiskinan. Faktor lainnya seperti sanitasi dan ada juga imunisasi,” jelas Adrianus.

Berita Rekomendasi

Ia pun menjelaskan beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah stunting. Mulai dari memberikan ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan, pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI), hingga melanjutkan ASI sampai umur 2 tahun.

Di acara tersebut, Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo juga menyatakan keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam mengatasi stunting.

“Pola asuh yang sehat, dan pentingnya stimulasi perkembangan anak harus terus dilakukan. Hanya melalui kerjasama yang erat dan sinergi antara berbagai pihak kita akan dapat mencapai hasil yang signifikan dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting,” katanya.

Melalui Forum Sosialisasi #SadarStunting bersama Genbest, para tokoh lintas agama diharapkan memiliki pemahaman dan kesadaran akan bahaya dan cara pencegahan stunting.

Dalam hal ini, Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, dan videografik yang dapat diakses oleh masyarakat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas