3 Fakta Daycare Wensen School Depok: Biaya Masuk, Pola Asuh, hingga Diduga Tak Punya Izin
Wensen School Indonesia yang terletak di Depok, Jawa Barat tutup usai pemilik jadi tersangka kasus penganiayaan balita. Diduga tak punya izin daycare.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Motif penganiayaan ini lantaran tersangka khilaf dan penyidik mendalami kemungkinan motif lain.
"Kalau motif sementara kami sudah tanyakan, yang bersangkutan menyatakan khilaf."
"Kami akan dalami saat pemeriksaan, termasuk nanti yang bersangkutan akan kami periksa dari psikologinya," tuturnya.
Dalam konferensi pers, Meita Irianty tak mengucapkan sepatah kata pun.
Baca juga: Orangtua Korban Penganiayaan di Daycare Depok Datangi Bareskrim, Minta Asistensi hingga Perlindungan
Ketika wartawan memintanya untuk meminta maaf kepada orang tua korban, Meita Irianty masih bungkam.
Sebelumnya, guru daycare yang bernama Ririn (nama samaran) mengaku selama bekerja hanya mendapat gaji Rp250 ribu per minggu.
Menurutnya, gaji yang didapatkan terlalu rendah lantaran beban pekerjaan sangat banyak.
Selain diberi tugas mengasuh dan menjaga anak-anak, Ririn sering diminta menjadi asisten rumah tangga (ART).
“Ke guru-guru, ya kami diperlakukan selayaknya pembantu sih ya. Kenapa kami bilangnya selayaknya diperlakukan pembantu, karena tidak sesuai dengan jobdesk kami.”
“Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh. Bukan pembantu atau ART dia pribadi. Tapi, kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di sekolah,” ujarnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Guru Daycare Digaji Rendah tapi Jobdesk Segudang, Ternyata Segini Biaya SPP di Wensen School Depok
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Siti Nawiroh)