Nasib Pelatih Renang Tersangka Penganiayaan di Asahan, Korban Alami Pendarahan di Alat Vital
Jaimas Simaremare menendang alat vital wanita di sebuah kolam renang di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara. Korban alami pendarahan dan jatuh ke kolam.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Polres Asahan menangkap pelatih renang bernama Jaimas Simaremare dan menetapkannya sebagai tersangka kasus penganiayaan.
Jaimas Simaremare menganiaya seorang pelatih renang wanita bernama Asliani Siregar (35) di Kolam Renang Sabty Garden, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat (2/8/2024) lalu.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami pembengkakan hingga pendarahan di area kemaluan.
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, mengatakan jadwal latihan murid-murid tersangka dan korban bentrok sehingga keduanya terlibat cekcok.
"Korban dan pelaku ini berebut areal latihan. Mereka cekcok karena jadwal yang nabrak," ucapnya, Selasa (6/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Tersangka mengayunkan tendangan tiga kali dan mengenai alat vital korban.
"Sehingga korban yang menerima tendangan tersebut langsung tersungkur dan melakukan laporan ke Polres Asahan," lanjutnya.
Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto menyatakan tersangka dapat dijerat pasal 351 ayat 1 KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan.
"Tersangka terancam hukuman penjara dua tahun delapan bulan," tuturnya.
Selama menjalani pemeriksaan tersangka kooperatif dan mengakui perbuatannya.
Menurutnya, kasus penganiayaan dapat diselesaikan secara restorative justice jika korban mencabut laporannya.
Baca juga: Kondisi Guru Wanita yang Ditendang Pelatih Renang di Asahan
"Kalau untuk RJ, itu ada di pihak keduanya. Kami (Polres Asahan) hanya memfasilitasi RJ keduanya," pungkasnya.
Tersangka Bukan Anggota PRSI
Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Asahan, Agus Salim, menyatakan Jaimas Simaremare merupakan guru renang privat dan bukan pengurus PRSI.
Ia sangat menyayangkan kasus penganiayaan yang dilakukan di depan anak-anak.
"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Kalau ada perselisihan sebaiknya diselesaikan tanpa adanya kekerasan," bebernya, Senin (5/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Agus Salim berharap kasus penganiayaan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Semoga ini diselesaikan sebaik mungkin," ucapnya.
Baca juga: Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Olahraga Wanita, Ketua ISORI Minta Cabut Lisensi
Kasus penganiayaan berawal ketika korban mengajak murid-muridnya latihan lompat di kolam renang dan diganggu murid pelaku.
"Pas anak (didik) korban, mau lompat di batu lompat, tiba-tiba anak didik si laki laki (pelaku) datang menurunkan anak didik korban dengan cara digendong, lokasi batu lompat pun dikuasai anak didik pelaku," jelasnya.
Korban kemudian menegur pelaku secara baik-baik, namun pelaku tak terima.
"Si laki-laki marah, maki-maki dengan nada nggak pantas, sambil menendang sesuai dengan video itu, ditendangnya di apanya, kena kemaluannya, itu pemicunya sempat pingsan korban dan masuk dalam kolam," tukasnya.
Sementara itu, Asliani Siregar mengaku sempat terlibat perselisihan dengan pelaku saat melatih anak-anak di Kolam Renang Sabty Garden.
Menurut Asliani, pelaku mengganggu proses latihan sehingga dirinya melakukan protes.
Baca juga: Keterangan Saksi Mata di Kolam Renang, Yudha Arfandi Sengaja Ingin Bunuh Dante, Tamara Menangis
"Kejadian itu berawal ketika saya sedang bersama anak didik saya latihan di kolam Sabty Garden Kisaran. Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dan menurunkan anak saya dari batu loncatan karena anaknya mau latihan," paparnya.
Asliani sempat mendatangi pelaku dan menanyakan alasannya mengganggu latihan.
"Tiba-tiba dia datang menyerang saya dan bilang kalau saya pelatih monyet," tukasnya.
Adu mulut tak bisa dihindari dan pelaku melayangkan tendangan ke alat vital korban.
"Sampai akhirnya, saya kira sudah selesai. Saya ambil tutup telinga saya yang terjatuh. Tiba-tiba dia datang lagi, dan menendang alat vital saya hingga saya pingsan," terangnya.
Setelah dirawat di klinik terungkap korban mengalami pembengkakan dan pendarahan pada bagian vital.
Hingga saat ini, Asliani masih mengalami trauma akibat aksi penganiayaan.
Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul TAK Hanya Perebutan Lahan, Perselisihan Harga Jadi Pemicu Jaimas Simaremare Emosi dan Tendang Guru
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alif Al Qadri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.