Dokter Muda di Semarang Akhiri Hidup Diduga Akibat Bullying, Ini Tanggapan PB IDI
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Dr Aulia Risma Lestari.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang dokter muda di Semarang dilaporkan bunuh diri.
Korban adalah Dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Ia mengakhiri hidup karena diduga tidak kuat dibully atau dirundung selama menjalani masa PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Baca juga: Kemenkes Investigasi Kasus Dugaan Mahasiswa Kedokteran Spesialis Undip Bunuh Diri Akibat Perundungan
Terkait hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Dr Aulia Risma Lestari.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan jika pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan.
“PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat yang berwenang. Sementara itu, kami ingin menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan," ungkap Adib pada keterangan resmi, Kamis (15/8/2024).
Pihaknya juga mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala.
Dengan tujuan memastikan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan.
PB IDI juga meminta agar masyarakat tidak membuat spekulasi apa pun tentang penyebab insiden tersebut hingga penyelidikan selesai.
Baca juga: Dokter PPDS Undip Ditemukan Tewas: Polisi Bantah akibat Akhiri Hidup, Kemenkes Investigasi
“Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis," kata Adib lagi.
"Mari kita bergandengan tangan untuk mencegah insiden seperti itu di masa mendatang,” tutup Dr Adib.