Soal Kematian Dokter Aulia Risma Lestari, Pj Wali Kota Tegal: Kita Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi
Inilah kabar terbaru soal kasus meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
"Yang wafat adalah bapaknya,"
"Dia masuknya ke rumah sakit memang sesudah kematian putrinya. Sudah, lah, enggak enak kita ngomonginnya," kata Budi di Komplek Istana Kepresidenan.
Mengutip Kompas.com, ayah korban sebelumnya hendak dirujuk ke RS Kariadi, tempat Aulia berpraktik.
Namun, Budi menawarkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Jadi, waktu saya pulang, langsung bapaknya dibawa ke RSCM. Jadi mereka sudah ada di RSCM sekitar tiga hari karena memang kondisinya berat,"
"Jadi tadi malam sekitar jam 01.00 WIB wafat," tutur dia, Selasa (27/8/2024).
Budi menuturkan, ia bersama tim Kementerian Kesehatan sempat mengunjungi keluarga korban di Tegal, Jawa Tengah.
Selain menjenguk ayah korban yang terbaring di rumah sakit setelah anaknya meninggal, timnya juga mengunjungi keluarga di rumah untuk menemukan sejumlah bukti dugaan perundungan.
"Saya minta didokumentasikan biar polisi yang menyelidiki. Sudah, sudah. Diary, Whatsapp, chat, banyak sekali. Itu nanti bisa tanya polisi (apakah terbukti korban bullying atau tidak)," ucap Budi.
Kemenkes Bentuk Tim Investigasi
Sementara itu, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Tim investigasi dari Kemenkes RI pun mendatangi rumah keluarga korban di Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2024).
Baca juga: Isi Rekaman Suara Diduga Dokter Aulia, Curhat ke Ayah Tak Sanggup Jalani PPDS Undip
Mereka datang untuk meminta data-data yang berkaitan dengan almarhumah.
Kedatangan tim investigasi juga berbarengan dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang menjenguk ayah almarhumah yang sedang dirawat di RSUD Kardinah Tegal.
Susyanto, kuasa hukum keluarga mengatakan, tujuan tim investigasi dari Kemenkes tersebut untuk menggali data terkait adanya dugaan perundungan yang saat ini viral di media sosial.