Masih Bocah, 3 Pelaku Perkosaan dan Pembunuhan Siswi SMP Dilepas, Ayah Korban Murka Tuntut Keadilan
Tiga pelaku menjalani rehabilitasi Panti Rehabilitasi Anak di Ogan Ilir, dengan pengawasan orang tua, dinas sosial, polisi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNNEWS.COM - MZ, NS dan AS dilepas dari tanggung jawab hukum karena alasan masih di bawah umur.
Mereka diketahui tiga dari empat pelaku perkosaan dan pembunuhan siswi SMP berinisial AA (13).
Korban ditemukan tewas di kawasan TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina) Palembang
Saat melakukan perbuatan tersebut, menurut Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, semua pelaku dalam kondisi sadar, tanpa ada pengaruh alkohol dan narkoba.
Kendati demikian, tiga dari empat pelaku dibebaskan dari tanggung jawab hukum. Mereka hanya menjalani rehabilitasi dalam pengawasan orang tua, dinas sosial, dan kepolisian.
Upaya rehabilitasi tersebut dinilai sesuai Undang-undang Perlindungan Anak Pasal 32. Jadi pelaku tidak dilakukan penahanan karena ketiganya masih berstatus anak-anak.
Diterangkannya bahwa ini merupakan hasil kesepakatan pihak orangtua, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa pelaku.
Keluarga pelaku memohon kepada Kepolisian membantu menitipkan anak mereka ke Panti Rehabilitasi Anak di Ogan Ilir.
"Di sana ketiga pelaku dalam pengawasan pihak keluarga dan pihak Dinsos serta Kepolisian. Ketiganya sudah dibawa Indralaya," ujar Harryo.
Sementara satu pelaku lain berinisial IS (16) diproses hukum oleh aparat Satreskrim Polrestabes Palembang.
Kepala UPTD PSRABH, Dian Arif membenarkan adanya rencana rehabilitasi ketiga pelaku pembunuhan tersebut.
"Memang rencananya ketiga anak tersebut akan dititipkan ke PSRABH. Namun sampai detik ini anak-anak itu belum diserahkan ke panti kami," kata Arif dihubungi via telepon, Jumat (6/9). Pihak PSRABH masih menunggu kedatangan anak-anak tersebut.
Disinggung terkait tindakan apa yang akan dilakukan PSRABH terhadap ketiga anak tersebut, Dian belum dapat memastikan.
"Kalau soal treatment, nanti ranahnya Kasi Rehabilitasi. Yang jelas, kami masih menunggu kedatangan anak-anak itu," kata Dian.