Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Histeris Kakak Beradik saat Jenazah Ayahnya PMI di Malaysia Tiba di Kupang: Ayah, Bangun Ayah

Dua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (10/9/2024) dari Malaysia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tangis Histeris Kakak Beradik saat Jenazah Ayahnya PMI di Malaysia Tiba di Kupang: Ayah, Bangun Ayah
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi proses evakuasi tiga jenazah PMI non Prosedural asal NTT dari Malaysia saat tiba di Terminal Cargo Bandara El Tari Kupang. 

Kedua kakak beradik tersebut saling berpelukan ditemani oleh mama kecilnya, adik dari ayahnya.

Sedangkan ibunya masih berada di Malaysia.

"Mereka berdua dekat dengan ayahnya. Kakaknya duduk di kelas 4 sekolah dasar, adik baru kelas 1. Jenazah ini akan kami bawa ke Tanah Merah karena rumah mereka di sana," ujar Reni, salah satu keluarga sambil terbata.

Reni enambahkan Donatus pernah mengunjungi anak dan keluarganya di Indonesia, dan rutin berkomunikasi dengan kedua anaknya.

2 Jenazah PMI Asal NTT Tiba di Kupang
Fara (10) dan Viona (7) menangis dambil memeluk peti jenazah ayahnya, Donatus Goa saat tiba di Bandara El Tari Kupang. Korban adalah salah satu PMI yang bekerja di Malaysia.

Sebelum jenazah ayahnya dibungkus dengan terpal, Viona sempat meminta agar bisa melihat jenazah ayahnya.

Permintaan itu dikabulkan oleh petugas BP3MI NTT. Mereka memotong sebagian kain pembungkus di bagian kepala.

Di dalam kain pembungkus itu terdapat peti kayu. Di balik peti kayu dilapisi kaca tebal, agar wajahnya bisa terlihat.

Berita Rekomendasi

Viona kembali meraung usai melihat wajah ayahnya.

Saat pembungkus kembali ditutup, dia memeluk mama kecilnya erat menyembunyikan wajahnya.

Sementara itu Maria Nahak, menerima jenazah kakak kandungnya Stefanus Nahak.

Sambil berderai air mata keduanya turut dalam doa bersama yang dipimpin oleh Sr. Laurensia dari Yayasan Penyelenggara Ilahi yang konsen terhadap isu pekerja migran Indonesia.

"Kakak saya dikabarkan meninggal pada 1 September 2024. Sebelumnya di tanggal 30 Agustus 2024 kami masih intens berkomunikasi. Tetapi setelah itu pesan saya lewat media sosial tidak direspon," kata Maria.

"Salah satu tetangga saya ada yang kenal dengan bos di perusahaan tempat kakak saya bekerja, mereka mengabarkan kakak saya meninggal dunia karena penyakit jantung," ujarnya.

Ketua Tim Perlindungan BP3MI NTT, Yonas Bahan mengatakan kedua pekerja migran ini meninggal akibat penyakit jantung.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas