Dokter Aulia Risma Dipastikan Alami Perundungan Sebelum Meninggal, Pelaku Disebut Manfaatkan Posisi
Pihak RSUP dr Kariadi Semarang mengakui adanya perundungan sebelum dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Undip meninggal dunia.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pihak RSUP dr Kariadi Semarang mengakui adanya perundungan sebelum dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) ditemukan meninggal dunia.
Hal tersebut diakui setelah perwakilan Komisi IX DPR RI mendatangi dan bertemu dengan sejumlah pengelola RSUP dr Kariadi Semarang.
Direktur Operasional RSUP dr Kariadi Semarang, Mahabara Yang Putra mengatakan pelaku perundungan biasanya memanfaatkan posisinya.
Oknum tersebut tak segan melakukan kekerasan terhadap juniornya.
"Oknum itu melakukan perundungan dengan memanfaatkan posisinya. Lalu melakukan kekerasan terhadap adik kelasnya," kata Mahabara di RSUP dr Kariadi Semarang, Jumat (13/9/2024).
Mahabara pun mengakui bila perundungan terhadap dokter Aulia Risma memang terjadi.
Baca juga: Update Kasus Kematian Aulia Risma, 17 Saksi Diperiksa hingga Senior Belum Dipanggil Polisi
Tetapi, siapa pelaku perundungan tersebut, hal tersebut yang masih diusut pihak kepolisian.
"Kasus perundungan memang ada, oknumnya siapa sedang dicari," ucapnya.
Mahabara mengatakan pihaknya pun langsung melakukan evaluasi bersama instansi pendidikan setelah menemukan adanya perundungan di PPDS Undip.
Ia membantah soal adanya kerja overtime yang dialami mahasiswa PPDS.
Menurut dia, istilah 24 jam merupakan pelayanan seperti IGD.
Baca juga: Kemdikbudristek Turun Tangan Bongkar Kasus Perundungan PPDS Undip Dokter Aulia Risma
Artinya, mahasiswa PPDS tidak bekerja selama 24 jam, hanya pelayanan.
"Tidak ada itu kerja overtime. Namun akan kami evaluasi antara jam belajar dengan jam pelayanan PPDS," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani mengatakan, perundungan memang menimpa dr Aulia Risma Lestari.