Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Dokter Aulia Ceritakan Putrinya Kerap Kerja Nonstop hingga Dibentak selama di PPDS Undip

Ibu dari dokter Aulia Risma Lestari, Nuzmatun Malinah, buka suara perihal perundungan yang dialami oleh almarhumah putrinya.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Ibu Dokter Aulia Ceritakan Putrinya Kerap Kerja Nonstop hingga Dibentak selama di PPDS Undip
TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Nuzmatun Malinah (kerudung hijau) menceritakan perundungan dialami putrinya selama menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro. 

Selain itu, Nuzmatun membeberkan pengeluaran uang selama anaknya menempuh studi di PPDS Anestesi Undip. Uang itu untuk kebutuhan angkatan dan lain-lain.

"Kalau yang besar itu di semester 1, tapi di semester selanjutnya tetap ada," terangnya.

Nuzmatun mengatakan, semua aliran dana tersebut sudah dilaporkan ke polisi. Ia telah memegang data kas angkatan.

"Kami sudah ada datanya sudah kami serahkan ke Polda," imbuhnya.

Kaprodi PPDS Anestesi Undip Bisa jadi Tersangka

Kaprodi PPDS Undip bisa menjadi tersangka dalam kasus perundungan yang menimpa Aulia Risma Lestari.

Penasihat hukum keluarga Aulia Risma Lestari, Misyal Achmad, mengatakan pada perkara itu yang dilaporkan adalah pelaku intimidasi.

Pelaku yang dilaporkan di antaranya senior. Namun, tak menutup kemungkinan Kaprodi PPDS bisa ditetapkan sebagai tersangka.

Berita Rekomendasi

"Nah, ibu Aulia sudah melapor ke Kaprogdi dan pimpinan, tetapi tidak ada tanggapan," jelasnya saat konferensi pers di Hotel Po, Rabu.

"Kalau pembuktian itu benar di kepolisian dengan data-data kami kasih, Kaprodi itu bisa dijadikan tersangka. Karena dia yang seharusnya bertanggung jawab," sambungnya.

Baca juga: Sederet Bullying Dialami dr Aulia Risma: Dipalak Rp225 Juta, Kerja Nonstop hingga Jatuh ke Selokan

Menurutnya, Kaprodi itu, menyerahkan proses belajar kepada residen yang program tidak jelas dan standar operasional prosedurnya tak jelas.

Residen diperlakukan seperti robot selama mengikuti PPDS.

"Tadi saya rapat di Polda ada tiga lagi yang akan melapor. Sekarang lagi meminta jaminan dari kementerian pendidikan berupa surat bahwa pendidikannya tidak akan terlambat." 

"Kedua karier di Kementerian Kesehatan berupa jaminan. Mudah-mudahan besok sudah keluar saya mau laporkan," terangnya.

Sementara itu, mengenai kematian dokter Aulia, menurutnya tak sampai 20 hari akan ada tersangka mengenai pemerasan.

Kemudian, terkait perundungan yang bisa melaporkan tiga orang teman seangkatan Aulia.

"Dua orang sudah mengundurkan diri. Ini kriminal yang luar biasa," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Ibunda Mendiang Dokter Aulia Risma: Tolong Bantu Saya Mencari Keadilan.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng/Rahdyan Trijoko)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas