Misteri Tewasnya Pasutri di Denpasar, Penemuan Senjata Tajam di TKP hingga Kesaksian Sang Anak
Saat ditemukan posisi jasad kedua korban dalam keadaan miring ke kiri, posisi kepala di sebelah timur menghadap ke selatan.
Penulis: Dewi Agustina
S mengira orangtuanya masih tidur atau istirahat.
I baru menaruh curiga saat dirinya kembali dari aktivitas petang harinya, rumahnya dalam kondisi gelap.
Padahal biasanya lampu dinyalakan.
"Karena besoknya paginya itu ibu tidak bangun saya agak gedor, jam 11 siang tapi tidak ada respons, saya kira istirahat, saya lanjut aktivitas seperti biasa, jam 6 atau 7 sore itu saya pulang, mulai curiga karena suasana gelap lampu tidak dihidupkan di dalam kamar," jelasnya.
S lantas memanggil keluarga besar kemudian menyongkel pintu dengan linggis sekitar jam 9 malam.
Ditemukanlah kedua orangtuanya sudah tidak bernyawa di dalam kamar itu dalam posisi berpelukan.
S mengungkapkan ada sebilah pisau di ujung kasur saat penemuan jenazah keduanya.
"Waktu ditemukan, posisi ajik sudah di bawah, sudah (bersimbah darah), ibu juga, dalam posisi berpelukan dua-duanya di bawah," bebernya.
"Ada (pisau), agak jauh di ujung kasur," imbuhnya.
S yang tak menyangka akan menemukan kondisi kedua orangtua itu langsung koordinasi dengan Kelian setempat untuk memproses peristiwa tersebut ke pihak berwenang.
S mengungkapkan mereka sempat makam malam bersama saat malam Minggu dengan memasak ayam untuk santap bersama.
Ia tak menaruh dugaan adanya perselisihan orang tuanya.
"Tidak ada perkelahian, sebelumnya baik-baik saja, sempat makan bareng di malam Minggu, kebetulan ada acara kecil-kecilan masak ayam makan bersama," ungkapnya.
Bahkan S juga menuturkan sang ayah memilliki cinta yang begitu dalam dengan sang istri AASA (37) atau ibu S tersebut, sang ayah ingin sehidup semati dengan sang istri.