50 Lebih Warga Cianjur jadi Korban Keracunan Massal setelah Makan Nasi Kotak
Puluhan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat alami keracunan massal setelah memakan nasi kotak, Minggu (29/9/2024)
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat alami keracunan massal setelah memakan nasi kotak, Minggu (29/9/2024).
Puluhan korban tersebut berasal dari dua kampung di Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Seorang warga, Mulyadi menceritakan, kakak dan dua keponakannya alami mual, pusing, hingga muntah-muntah sejak Senin pagi.
"Sebelumnya kakak dan kedua keponakannya tersebut menyantap makanan nasi kotak dari pengajian tahlilan Minggu (29/9/2024) sore," katanya pada TribunJabar.id.
Hingga keesokan harinya, anggota keluarganya alami gejala keracunan dan semakin memburuk hingga harus dilarikan ke Puskesmas.
Bahkan, Mulyadi menuturkan bahwa kakaknya harus dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya parah.
"Kondisi kakak saya lebih parah jadi dirujuk ke Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH), sedangkan kedua keponakan saya masih ditangani di Puskesmas Sukaluyu," kata dia.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukaluyu, Nurul Hadi menuturkan, ada enam orang yang dirujuk ke rumah sakit.
"Rata - rata para warga yang mengalami gejala keracunan tersebut merasakan mual, muntah, pusing dan diare,"
"Pasien yang mengalami keracunan itu berasal dari Kampung Boregah, dan Babakan Lamping," kata dia.
Ia menuturkan, warga yang alami keracunan diduga setelah menyantap nasi kotak dari acara tahlilan.
Baca juga: 64 Pelajar di Bantul Keracunan Makanan di Sekolah, Nugget Ayam Diduga Jadi Pemicu
Namun, korban baru merasa gejalanya pada sekitar pukul 01.00 WIB dini hari hingga Senin (30/9/2024) siang.
"Mereka mengalami gejala pada dini hari, tapi dibawa ke Puskesmas pada siang harinya dan hingga kini pukul 17.00 WIB, para warga yang mengalami keracunan masih berdatangan dan ada juga yang sudah pulang dirawat di rumahnya," katanya.
Camat Sukaluyu, Saripudin menuturkan, dari pendataan pihak Puskesmas, ada 58 orang yang alami keracunan.
"Hingga pukul 21.15 WIB malam ini, dari jumlah korban sebanyak 58 jiwa itu,"
Kepada TribunJabar.id, ia menuturkan sudah ada 14 orang yang boleh pulang setelah dirawat.
"14 di antaranya telah dinyatakan pulang dan 6 lainnya dirujuk ke RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH)," katanya pada wartawan, Senin (30/9/2024) malam.
Saripudin menuturkan, empat orang dirujuk ke RSDH dan dua orang dirujuk ke RSUD Cianjur.
Sementara itu, di Puskesmas ada 38 orang yang saat ini masih dirawat.
"38 orang yang dilakukan tindakan medis di Puskesmas saat ini kondisinya para korban sudah mulai berangsur membaik, dan jika kondisinya dipastikan pulih, dapat diperbolehkan istirahat di rumahnya masing - masing," ujarnya.
Ia berharap, korban keracunan yang dirawat di rumah sakit bisa segera membaik.
"Mudah-mudahan saja kondisi yang dirujuk sudah membaik, nanti kami kabarkan kembali apabila ada perkembangan atau informasi dari kedua rumah sakit rujukan," katanya.
Saripudin juga menuturkan bahwa warganya mulai alami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari nasi boks yang dihadirkan saat kegiatan tahlilan.
"Acara tahlilan tersebut diadakan seorang warga di Kampung Boregah RT 03/08, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu. Dalam acara itu dihadiri sekitar 100 orang warga sekitar pada Minggu (29/9/2024)," katanya.
Ditemui di kesempatan yang berbeda, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya menuturkan pihaknya telah mengambil sampel dari makanan nasi boks tersebut.
Baca juga: Fakta Polisi dan TNI Keracunan Makanan saat Gladi Pengamanan Jokowi, Sempat Sarapan Nasi Kuning
"Tidak hanya sampel makanan dari nasi boks itu, tapi air sumur yang digunakan untuk mencuci bahan makanan sudah dibawa untuk diuji laboratorium," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Keracunan Massal Nasi Kotak di Sukaluyu Cianjur, Total Korban 58 Orang, 14 Sudah Pulang
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)