Keberanian Widi-Mega Ungkap Isi SMS Vina Cirebon: 'Aib Kami Dipertaruhkan'
Saksi kasus kematian Vina Cirebon dan Eky, Widi dan Mega akhirnya berani mengungkapkan isi SMS keduanya dengan Vina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Saksi kasus kematian Vina Cirebon dan Eky, Widi dan Mega akhirnya berani mengungkapkan isi SMS keduanya dengan Vina.
Keberanian tersebut dilakukan setelah Widi dan Mega merasa kasihan terhada tujuh terpidana seumur hidup. Padahal belum tentu mereka bersalah.
Dalam sidang yang digelar dua pekan lalu di Pengadilan Negeri Cirebon, Widi mengungkap bahwa sebelum kematian Vina, mereka sempat SMS-an yang intinya adalah Vina mengajak ketemuan dan minum (miras).
Baca juga: Video Ada Upaya Pelanggaran, Ahli Hukum Patahkan Klaim Pitra Soal Ekstraksi Chat Vina dan Widi
Kasus Vina Cirebon terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2016. Dalam tuduhan jaksa berdasarkan para saksi saat itu Vina dan Eki dikeroyok oleh para terpidana pada pukul 21.15 WIB.
Namun dalam komunikasi dengan Widi dan Mega, SMS terjadi pada pukul 22.14 WIB, artinya saat itu Vina masih hidup.
Selain itu, Widi juga mengungkap bahwa dalam berkas dakwaan delapan terpidana juga ada yang dihapus. Saat ekstraksi SMS dibuka oleh ahli menyebutkan 'mau gak meg tar di jmpt sma kita mnm rame xtc-nya'.
Padahal dalam dakwaan, disebutkannya adalah 'mau gak meg tar di jmpt sma kita'.
Widi menjelaskan maksud dari SMS Vina tersebut adalah 'Mau gak Meg nanti dijemput sama kita minum ramai XTC-nya'. XTC menurut Widi adalah geng motor Vina dan Eky.
Dalam wawancara dengan Titin Prialianti The Real, Widi dan Mega mengungkapkan bahwa keberanian keduanya bicara sebagai saksi karena telah didukung oleh tim Polri.
Keduanya pun menceritakan masa lalu yang 'kelam' dan tak ingin menutup aib yang telah terjadi.
"Jadi aib kami berdua dipertaruhkan untuk tujuh terpidana ini," kata Widi.
Baca juga: Video Iptu Rudiana Ternyata Pernah Datangi Rumah DPO Kasus Vina, Ahli Hukum Pidana Beberkan Bukti
Ia mengungkapkan kalau tidak ngomong jujur, maka nantinya jadi blunder dan mengarah pada diri sendri.
Keduanya juga mengungkap sempat didatangi oleh tim mabes Polri jauh sebelum sidang PK digelar, keduanya sebelumnya ditemui oleh polisi di lokasi kerja masing-masing.
Mereka menanyakan soal kebenaran SMS Vina. Titin mengatakan bahwa SMS tersebut diambil dari ekstraksi handphone milik Vina.