Pemprov Sumut Sebut Fasilitas di Daycare yang Pengasuhnya Diduga Aniaya Balita Tak Layak
Daycare yang pengasuhnya diduga aniaya seorang balita didatangi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Sumut
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Daycare yang pengasuhnya diduga aniaya seorang balita didatangi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara.
Diwartakan sebelumnya, seorang pengasuh di Murni Day Care, Komplek Al-Abadi, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Medan, Sumut berinisial UP (30) diduga aniaya balita berusia 1 tahun.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara, Sri Suriani yang mendengar hal ini pun mendatangi tempat penitipan anak tersebut.
Saat mengunjungi tempat tersebut, ia menilai bahwa fasilitas tempat penitipan anak Murni Day Care tersebut kurang memadai.
Ia bersama jajarannya mendatangi Murni Day Care pada Kamis (10/10/2024).
Sri pun merasa prihatin terhadap kasus ini.
"Kami turut prihatin. Ini juga menyadarkan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa anak memiliki hak tumbuh, hak berkembang, hak berpartisipasi, dan lainnya. Jadi jangan sampai pengasuh alternatif ini menjadi bencana," ujar Sri saat diwawancarai di lokasi.
Sri beserta timnya menemukan bahwa ruang dan fasilitas masih kurang luas untuk menampung 13 anak.
"Misalnya, tempat tidur di bawah, ruang bermainnya terbatas, serta lainnya. Jadi masih kurang lah," sebutnya.
Ia juga menekankan pentingnya kualitas pengasuh yang dikerjakan di tempat penitipan anak.
"Sebenarnya keberadaan Day Care ini diperlukan sebagai pengasuhan alternatif bagi ibu yang bekerja,"
Baca juga: Pengasuh Daycare di Medan yang Aniaya Balita Belum Jadi Tersangka, Ini Kata Polisi
"Namun, pihak Day Care harus menyiapkan sarana dan prasarana, termasuk SDM yang memiliki kemampuan dalam mengasuh anak," tambah Sri, dikutip dari Kompas.com.
Untuk menambah kompetensi, Sri menyebut pengasuh perlu ikut pelatihan hingga bimbingan teknis dan seminar.
"Kemudian perlu juga pelatihan, seminar, bimbingan teknis, sehingga pemahamannya tentang bagaimana mengasuh anak itu didapat dan bisa diimplementasikan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.