JURUS Andi Fatmasari Rahman Yakinkan Gonzalo Algazali Bisa Masuk Akpol, Berani Catut Nama Kapolri
Andi Fatmasari Rahman menawarkan jalur khusus dengan permintaan uang secara bertahap yang akhirnya mencapai hampir Rp5 miliar
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seorang aktivis antikorupsi bernama Andi Fatmasari Rahman (AFR) menjadi sorotan publik setelah tertangkap karena menipu Gonzalo Algazali sebesar Rp4,9 miliar dengan menjanjikan jalur khusus untuk masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol).
Pertemuan pertama antara Gonzalo dan AFR terjadi di sebuah kafe di Makassar pada Februari 2024.
AFR menawarkan jalur khusus dengan permintaan uang secara bertahap yang akhirnya mencapai hampir Rp5 miliar.
Meskipun Gonzalo tidak lolos seleksi Akpol di tingkat daerah, AFR terus meyakinkan keluarganya dan bahkan membawanya ke Jakarta dan Semarang dengan alasan mengikuti pelatihan sebelum pengumuman akhir.
Namun, keluarga Gonzalo akhirnya menyadari bahwa mereka telah tertipu.
"AFR terus meyakinkan kami bahwa Gonzalo masih memiliki kesempatan," kata Sherly, kerabat Gonzalo.
Baca juga: Viral Casis Akpol Polda NTT Banyak dari Wilayah Lain, Karo SDM Tegaskan Mayoritas Putra Daerah Asli
Bahkan, ia mengundang ke Jakarta dan Semarang untuk mengikuti 'pelatihan' yang ternyata hanya kebohongan semata.
Kepedihan semakin mendalam ketika mereka menyadari bahwa mereka telah menjadi korban penipuan yang terencana.
"Total kerugian mencapai Rp4,9 miliar, dan hingga kini tidak ada tanda-tanda pengembalian," tambah Sherly.
Laporan dugaan penipuan terhadap Gonzalo awalnya dilaporkan oleh neneknya bernama Rosdiana pada tanggal 4 September 2024 di Mapolrestabes Makassar.
Nenek Gonzalo melaporkan kasus ini dengan didampingi sejumlah anggota keluarga lainnya.
Kronologi Penipuan
Tante Gonzalo Algazali, Hajjah Serli, mengungkapkan bahwa pertemuan pertama dengan AFR terjadi di sebuah kafe di Makassar pada Februari 2024 lalu.
AFR menawarkan jalur khusus agar putra dari pemilik bisnis skincare ternama di Makassar, Citra Insani tersebut bisa diterima sebagai taruna Akpol yakni dengan permintaan uang secara bertahap yang akhirnya total mencapai hampir Rp5 miliar.
"Awalnya AFR meminta Rp1 miliar, tapi kemudian jumlahnya naik menjadi Rp1,5 miliar," kata Hajjah Serli ke Tribun Timur, Selasa (15/10/2024) malam.