Kantongi SK Pengesahan, Perbakin Kota Surakarta Optimis Cetak Atlet dan Kembangkan Cabor Menembak
Perbakin Kota Surakarta menerima Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kota Surakarta menerima Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia.
SK Menkumham itu terbit dengan nomor AHU-0008689.AH.01.07 Tahun 2024 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Perbakin Kota Surakarta tertanggal 12 September 2024.
Ketua Perbakin Kota Surakarta, Ricky Haryanto menyambut dengan optimis atas diterimanya SK tersebut.
Menurutnya, SK itu menjadi wujud tanggung jawab Perbakin Kota Surakarta untuk lebih mengembangkan cabang olahraga (cabor) menembak di Indonesia, terutama di Kota Bengawan.
"Ini merupakan salah satu bentuk pengakuan dari Depkumham RI ya Perbakin Kota Surakarta itu level tanggung jawabnya sudah beda, jauh lebih besar,” jelas Ricky, Rabu (23/10/2024).
Ia juga mengatakan, Perbakin Kota Surakarta akan lebih profesional dalam melaksanakan tata kelola organisasi yang baik.
Termasuk di dalamnya menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder, baik badan hukum di lingkungan pemerintahan maupun swasta.
Siap Cetak Atlet Menembak
Lebih lanjut, sebagai satu-satunya organisasi olahraga menembak yang diakui pemerintah, Perbakin Kota Surakarta berkomitmen menciptakan dan melakukan pembinaan atlet-atlet menembak nasional yang handal dan profesional.
Upaya tersebut di antaranya terkait penyediaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam olahraga menembak.
“Untuk mencetak atlet menembak dari Kota Solo yang mumpuni dan juara, Perbakin Kota Surakarta selama ini telah memiliki fasilitas lapangan tembak senapan angin Indoor dengan peralatan atau fasilitas yang cukup memadai dan representatif," ungkap Ricky.
Baca juga: Indonesia Kirim Tujuh Atlet MMA ke China, Para Fighter Diharapkan untuk Mengasah Mental Bertanding
Seperti kelas-kelas dalam kejuaraan Indoor 10 meter dan lapangan outdoor sasaran metal silhouette dengan jarak 41 meter dan 25 M (WRABF) yang lazim dipertandingkan di kejuaraan seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan olahraga open tournament, fun games, AAIPSC, air soft gun dengan didampingi pelatih yang profesional.
Ricky menyebut, berdasarkan catatan sejarah, olahraga menembak telah menjadi olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1896.
Pada pertandingan awal ada pertandingan untuk senapan tentara dan pistol dinas, serta pertandingan untuk menembak rusa yang berlari, babi hutan, dan merpati hidup.
Namun pada akhirnya pertandingan Olimpiade menjadi pistol bebas (dari tahun 1936), pistol tembak cepat (dari tahun 1948); senapan kaliber kecil, tengkurap dan tiga posisi: berdiri, tengkurap, dan berlutut (masing-masing dari tahun 1900 dan dari tahun 1952), senapan angin (dari tahun 1984);
“Menembak sasaran bukan hanya olahraga yang hebat untuk membuat kita tetap aktif, tetapi juga membangun harga diri, kepercayaan diri."
"Dan merupakan cara yang sangat baik untuk menghabiskan waktu luang serta mengembangkan persahabatan yang langgeng. Namun jika ini belum cukup, olahraga ini juga terbukti memiliki manfaat kesehatan yang terukur, baik fisik maupun mental,” beber Ricky.
Bukan Olahraga yang Mudah
Ricky mengatakan, olahraga tidak bisa dilakukan sembarang, namun memerlukan konsentrasi yang intens dan singkat untuk mencapai hasil yang baik.
Hal ini diperlukan untuk menciptakan proses yang berulang-ulang yang menghasilkan bidikan yang konsisten dan pengelompokan atau grouping tembakan yang baik.
Menurutnya, olahraga menembak di Indonesia telah mulai berkembang dan cukup populer dengan adanya berbagai kejuaraan seperti Kejuaraan Menembak Piala Danjen Kopassus, Piala Panglima, hingga Kapolri Cup.
Setiap keberhasilan olahraga, terutama menembak, disebut Ricky sepenuhnya bergantung pada dedikasi dan latihan.
Sehingga kedisiplinan diri sangat diperlukan.
"Menembak sasaran sangat penting untuk mengembangkan keterampilan seperti disiplin diri. Disiplin diperlukan untuk melepaskan tembakan satu demi satu dengan teknik yang konsisten dan tepat."
"Sementara banyak petembak yang melakukan latihan rutin menembak, dibutuhkan disiplin diri untuk menjalankan rutinitas itu secara konsisten. Olahraga menembak membuat otak kita menjadi lebih fokus pada tugas yang ada dan meningkatkan konsentrasi,” urainya.
Baca juga: Kemenpora Giliran Beri Bantuan Anggaran ke PB Perbakin dan PB Podsi: Total Rp 19,8 Miliar
Komitmen Kembangkan SDM
Selain komitmen yang kuat dalam menciptakan dan melakukan pembinaan atlet, Perbakin Kota Surakarta juga berkomitmen dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia.
Dengan sasaran non atlet atau para eksekutif muda yang selama ini telah disibukkan dengan kegiatan perkantoran sehingga melupakan dalam hal pembinaan dan pelatihan diri.
“Dengan konsep kolaboratif, adaptif dan berprestasi, Perbakin Kota Surakarta siap untuk berkolaborasi dengan tim HRD dari perusahaan atau korporasi di mana eksekutif’ muda berada untuk bersama-sama menciptakan program pelatihan menembak yang dapat dipertandingkan antar perusahaan BUMN maupun swasta."
"Perbakin Kota Surakarta siap menjadi inisiator dan fasilitator di dalamnya,” ungkapnya.
Menurutnya dengan berlatih menembak dapat memupuk integritas, loyalitas terhadap perusahaan.
"Dapat meningkatkan kecermatan, ketelitian, kesabaran, kedisiplinan," ujar Ricky.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)